Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Laporan Adanya Kesepakatan Sementara di Gaza: Sandera Dibebaskan, Jeda Perang Diterapkan

Kompas.com - 19/11/2023, 19:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - The Washington Post pada Sabtu (18/11/2023) melaporkan, Israel, AS, dan Hamas telah mencapai kesepakatan sementara untuk membebaskan puluhan perempuan dan anak-anak yang disandera di Gaza dengan imbalan penerapan jeda pertempuran selama lima hari.

The Washington Post melaporkan kesepakatan itu dengan mengutip keterangan dari sejumlah sumber yang mengetahui kesepakatan tersebut.

"Pembebasan sandera dapat dimulai dalam beberapa hari ke depan, kecuali ada hambatan pada menit-menit terakhir, menurut orang-orang yang mengetahui rincian perjanjian enam halaman itu," kata surat kabar itu.

Baca juga: Joe Biden: Gaza dan Tepi Barat Harus di Bawah Pemerintahan Palestina

Laporan tersebut muncul ketika Israel terlihat bersiap untuk memperluas serangannya terhadap militan Hamas hingga ke Gaza selatan.

Sebelumnya serangan udara Israel menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk warga sipil yang dilaporkan berlindung di dua sekolah.

Menurut The Washington Post, berdasarkan perjanjian sementara tersebut, semua pihak akan menghentikan operasi tempur setidaknya selama lima hari, sementara 50 atau lebih sandera dibebaskan secara berkelompok setiap 24 jam.

Hamas disebut telah menyandera sekitar 240 orang saat melakukan serangan di wilayah Israel pada 7 Oktober. Serangan itu juga menewaskan 1.200 orang.

Disebutkan, jeda perang tersebut juga dimaksudkan untuk memungkinkan masuknya sejumlah besar bantuan kemanusiaan.

Dikatakan pula, bahwa garis besar kesepakatan tersebut dibuat selama perundingan berminggu-minggu di Qatar.

Namun, PM Israel Benjamin Netanyahu dan para pejabat AS mengatakan belum ada kesepakatan yang tercapai.

Baca juga: Serangan Udara Israel Hantam Permukiman Gaza, Puluhan Warga Sipil Tewas

“Mengenai para sandera, ada banyak rumor yang tidak berdasar, banyak laporan yang tidak benar. Saya ingin memperjelas: Sampai sekarang, belum ada kesepakatan. Namun, saya ingin berjanji: Ketika ada sesuatu yang ingin kami sampaikan – kami akan melaporkannya kepada Anda," ucap Netanyahu dalam konferensi pers pada Sabtu malam, dikutip dari Reuters.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adrienne Watson, juga mengatakan bahwa Israel dan Hamas belum mencapai kesepakatan terkait gencatan senjata sementara.

Ia menambahkan bahwa AS terus berupaya untuk mencapai kesepakatan. Pejabat AS lainnya juga mengatakan belum ada kesepakatan yang dicapai.

"Belum ada kesepakatan tapi kami terus bekerja keras untuk mendapatkan kesepakatan," kata Adrienne, dikutip dari AFP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com