Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Orang Meninggalkan RS Al-Shifa Gaza dengan Berjalan Kaki, 120 Pasien Terpaksa Ditinggal

Kompas.com - 18/11/2023, 17:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Ratusan orang dievakuasi dari RS Al-Shifa di Gaza dengan berjalan kaki pada Sabtu (18/11/2023).

Demikian dilaporkan oleh jurnalis dari Kantor berita AFP yang berada di lokasi kejadian, setelah Direktur RS Al-Shifa mengatakan Militer Israel memerintahkan agar rumah sakit tersebut dikosongkan.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan bahwa 120 orang yang terluka masih berada di fasilitas tersebut, bersama dengan bayi prematur yang tidak disebutkan jumlahnya.

Baca juga: Dokter Ceritakan Proses Evakuasi RS Al-Shifa Gaza atas Perintah Israel: Ini Mengerikan

Kementerian itu menambahkan bahwa mereka telah menghubungi Palang Merah tentang keberadaan bayi-bayi tersebut.

Para pejabat mengatakan beberapa staf medis tetap tinggal untuk merawat mereka yang tidak dapat dievakuasi.

Jurnalis AFP melaporkan, barisan orang-orang sakit dan terluka yang beberapa di antaranya diamputasi, para pengungsi, dokter dan perawat, telah mulai berjalan dari RS Al-Shifa menuju pinggir laut.

Israel bantah perintahkan evakuasi

Militer Israel membantah telah memerintahkan evakuasi.

"Tentara "menyetujui permintaan direktur Rumah Sakit Shifa untuk mengizinkan warga Gaza lainnya yang berada di rumah sakit, dan ingin mengungsi, untuk melakukannya," ungkap Militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan ada 2.300 pasien, staf, dan warga Palestina yang telantar berlindung di RS Al-Shifa sebelum pasukan Israel bergerak pada Rabu (15/11/2023).

Baca juga: Israel Perintahkan Evakuasi RS Al-Shifa Gaza dalam 1 Jam, Semua Panik

Israel menuduh Hamas melancarkan serangan dari tempat persembunyian di bawah kompleks kesehatan yang luas itu, dan pasukannya menyisir gedung-gedung untuk mencari bukti-bukti yang mendukung klaim mereka.

Hamas secara konsisten membantah menggunakan rumah sakit sebagai pangkalan bagi para pejuangnya.

Pejabat kesehatan Hamas mengatakan puluhan pasien telah meninggal di rumah sakit karena pemadaman listrik akibat kekurangan bahan bakar yang disebabkan oleh pertempuran sengit di Gaza utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com