Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Putih Tuduh Hamas Jalankan Operasi Militer di Rumah Sakit, Klaim Punya Bukti Intelijen

Kompas.com - 15/11/2023, 10:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih mengaku memiliki informasi intelijen bahwa Hamas menggunakan rumah sakit terbesar di Gaza, Al Shifa, untuk menjalankan operasi militernya.

Pihaknya juga menuduh Hamas mungkin juga menyimpan senjata di sana.

Gedung Putih menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan kejahatan perang.

Baca juga: Siapa Hezbollah dan Kenapa Terlibat Perang Israel-Hamas?

"Kami memiliki informasi yang menegaskan bahwa Hamas menggunakan rumah sakit tersebut untuk mode komando dan kontrol dan mungkin untuk menyimpan senjata," kata juru bicara keamanan nasional John Kirby kepada para wartawan di dalam pesawat Air Force One, dilansir dari Reuters. "Itu adalah kejahatan perang."

Ia mengatakan bahwa AS memiliki informasi bahwa Hamas dan Jihad Islam Palestina menggunakan beberapa rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk Al Shifa, untuk menyembunyikan atau mendukung operasi militer mereka dan menahan sandera.

Dia mengatakan bahwa kelompok-kelompok tersebut juga siap untuk menanggapi operasi militer Israel terhadap fasilitas tersebut.

Informasi tersebut berasal dari berbagai metode intelijen, katanya, seraya menambahkan bahwa AS telah menurunkan tingkat klasifikasi beberapa data sehingga dapat membagikan kesimpulannya kepada para wartawan.

Kirby menggarisbawahi bahwa tindakan Hamas di rumah sakit tidak mengurangi tanggung jawab Israel untuk melindungi warga sipil, tetapi mengakui bahwa hal itu membuat upaya Israel untuk menggempur Hamas menjadi lebih rumit.

"Untuk memperjelas, kami tidak mendukung serangan terhadap rumah sakit dari udara. Kami tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit di mana orang-orang yang tidak bersalah, orang-orang yang tidak berdaya, orang-orang yang sakit hanya mencoba untuk mendapatkan perawatan medis yang layak mereka dapatkan," katanya.

"Kami telah menegaskan dalam berbagai kesempatan, tindakan Hamas tidak mengurangi tanggung jawab Israel untuk melindungi warga sipil di Gaza, dan ini adalah sesuatu yang akan terus kami bicarakan secara aktif dengan rekan-rekan kami," tambahnya.

Baca juga: Hamas: Korban Tewas di Gaza Kini Capai 11.240 Orang

Pasukan Israel telah mengepung rumah sakit Al Shifa di Kota Gaza, rumah sakit terbesar di daerah kantong tersebut, yang menurut mereka berada di atas markas bawah tanah militan Hamas.

Hamas menyangkal adanya pejuang dan mengatakan 650 pasien dan 5.000-7.000 warga sipil lainnya terperangkap di dalam halaman rumah sakit, di bawah tembakan konstan dari penembak jitu dan pesawat tak berawak.

Dikatakan bahwa 40 pasien telah meninggal dalam beberapa hari terakhir, termasuk tiga bayi prematur yang inkubatornya rusak.

Baca juga: Perang Hamas-Israel Hari Ke-40: Militer Israel Tiba di RS Terbesar Gaza | RS Gaza Kekurangan Bahan Bakar

Seorang pejabat Hamas di Beirut mengatakan 25 dari 35 rumah sakit di Gaza tidak dapat digunakan karena serangan Israel.

Nasib Al Shifa secara khusus telah menjadi fokus perhatian dunia internasional, termasuk dari sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com