Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi AS Tembak Mati Pengemudi yang Tabrakkan Mobil ke Konsulat China

Kompas.com - 10/10/2023, 21:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Polisi Amerika Serikat (AS) pada Senin (9/10/2023) menembak mati pengemudi yang menabrakkan mobilnya ke Konsulat China di Kota San Francisco.

Video tak terverifikasi di media sosial menunjukkan, sebuah mobil berada di gedung dan polisi mengarahkan senjatanya ke pintu pengemudi.

Sementara itu, orang-orang melarikan diri menuruni tangga menuju tempat terbuka.

Baca juga: Polisi Mesir Tembak Mati 2 Turis Israel di Alexandria

Juru bicara Konsulat China mengatakan, tersangka memasuki paksa ruang administrasi konsulat.

"Menimbulkan ancaman serius terhadap nyawa staf dan orang-orang di lokasi serta menyebabkan kerusakan serius," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Sersan Kathryn Winters dari Departemen Kepolisian San Francisco berkata, polisi merespons setelah diberitahu bahwa kendaraan tersebut menabrak kantor visa.

"Petugas masuk, melakukan kontak dengan tersangka dan terjadi penembakan yang melibatkan petugas," kata Winters kepada wartawan.

Polisi, paramedis, dan petugas medis berusaha menyelamatkan nyawa tersangka, tetapi dia meninggal di rumah sakit beberapa waktu kemudian, kata Winters.

Polisi tidak dapat memberikan rincian tentang identitas tersangka.

Baca juga:

Stasiun tv lokal ABC7 News melaporkan, krunya melihat seorang pria berdarah dan tampak tak sadarkan diri, kemudian dilarikan dari tempat kejadian.

“Ini penyelidikan terbuka dan aktif, dan Departemen Kepolisian San Francisco saat ini bekerja sama dengan penyelidik dari Departemen Luar Negeri AS,” imbuh Winters.

Juru bicara konsulat China mengatakan, pihaknya mengecam keras serangan ini dan meminta pertanggungjawaban atas insiden tersebut.

“Konsulat sudah menyampaikan pernyataan serius kepada pihak AS, meminta penyelidikan segera atas kebenarannya dan hukuman serius sesuai hukum.”

San Francisco dihuni sejumlah besar penduduk etnis China, termasuk banyak dari Taiwan, pulau dengan pemerintahan sendiri yang oleh Beijing dijanjikan akan direbut kembali suatu hari nanti.

Baca juga: Kenapa China dan Taiwan Bermusuhan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com