Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Perempuan Iran Narges Mohammadi Dianugerahi Nobel Perdamaian 2023

Kompas.com - 06/10/2023, 19:46 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

OSLO, KOMPAS.com - Hadiah Nobel Perdamaian 2023 diberikan kepada aktivis perempuan asal Iran yang dipenjara, Narges Mohammadi, pada Jumat (6/10/2023).

Penghargaan itu diberikan kepada Nagres atas perjuangannya melawan penindasan terhadap perempuan di Iran, yang banyak di antaranya melepaskan jilbab mereka meskipun ada tindakan keras.

Penghargaan disematkan setelah gelombang protes melanda Iran, menyusul kematian seorang pemuda Kurdi Iran, Mahsa Amini, dalam tahanan tahun lalu. Mahsa Amini ditangkap karena dianggap melanggar aturan berpakaian ketat bagi perempuan di Iran.

Baca juga: Penulis Norwegia Jon Fosse Memenangi Hadiah Nobel Sastra 2023

Narges Mohammadi adalah seorang jurnalis dan aktivis berusia 51 tahun.

Dia telah menghabiskan sebagian besar waktu selama dua dekade terakhir untuk keluar masuk penjara karena kampanyenya menentang kewajiban mengenakan jilbab bagi perempuan, dan hukuman mati.

Berbicara kepada AFP, ketua Komite Nobel Norwegia Berit Reiss-Andersen mendesak Iran untuk membebaskan Narges Mohammadi. Seruan ini juga disuarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Saya mengimbau Iran: Lakukan sesuatu yang bermartabat dan bebaskan peraih Nobel Narges Mohammadi," kata Berit Reiss-Andersen.

Pada bulan lalu, Narges Mohammadi mengatakan kepada AFP dalam sebuah surat yang ditulis dari dalam sel penjaranya, bahwa protes baru-baru ini telah mempercepat proses mewujudkan demokrasi, kebebasan, dan kesetaraan di Iran. Dia menyebut, hal itu sebagai proses yang sekarang tidak dapat diubah.

Dia dan tiga perempuan lain yang ditahan bersamanya di penjara Evin, Teheran, membakar jilbab mereka untuk menandai peringatan kematian Mahsa Amini pada 16 September.

Reiss-Andersen menjelaskan, Narges Mohammadi mendapat penghargaan atas perjuangannya melawan penindasan terhadap perempuan di Iran dan perjuangannya untuk mempromosikan hak asasi manusia dan kebebasan untuk semua. 

"Perjuangannya yang berani telah datang dengan biaya pribadi yang luar biasa. Secara keseluruhan, rezim telah menangkapnya 13 kali, menghukumnya lima kali, dan menjatuhkan hukuman total 31 tahun penjara dan 154 kali cambukan," tambahnya.

Baca juga: Pasukan Iran Menahan Ayah Mahsa Amini, Diminta Tak Peringati Kematian Putrinya

Narges Mohammadi adalah wakil presiden Pusat Pembela Hak Asasi Manusia yang didirikan oleh pengacara hak asasi manusia Iran, Shirin Ebadi, yang juga memenangkan Hadiah Naboel Perdamaian pada 2003.

Iran sendiri teridentifikasi berada di peringkat 143 dari 146 negara dalam peringkat kesetaraan gender Forum Ekonomi Dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com