Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Catat 2 Kematian akibat Virus Nipah di Kerala

Kompas.com - 13/09/2023, 09:34 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

NEW DELHI, KOMPAS.com - India telah mencatat dua kematian akibat virus Nipah yang langka di Negara Bagian Kerala.

Seorang pejabat dari Institut Virologi Nasional India pada Selasa (12/9/2023) mengatakan, satu orang meninggal pada bulan ini dan satu orang lagi meninggal pada 30 Agustus lalu.

"Dua orang lagi dari keluarga yang sama juga diduga telah terinfeksi dan sampel mereka telah dikirim untuk diuji," kata pejabat yang enggan disebutkan namanya itu, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Waspada Virus Nipah, India Identifikasi Ratusan Orang

Pejabat tersebut menambahkan lembaga virologi telah mengirimkan laporannya ke Kementerian Kesehatan Federal India.

Virus Nipah adalah virus mematikan dan merusak otak.

Virus ditularkan ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau orang lain yang terinfeksi.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Virus Nipah, Gejala, Cara Penularan dan Pencegahannya

Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada 1999 saat terjadi wabah penyakit yang menyerang para peternak babi dan orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan babi di Malaysia dan Singapura.

Tidak ada pengobatan atau vaksin untuk melawan virus ini.

Pengujian massal akan dimulai di daerah di mana kasus terakhir ditemukan dan beberapa tindakan karantina telah diberlakukan.

Baca juga: Virus Nipah Lebih Mematikan dari Covid-19, India Waspadai Wabahnya

Ini adalah wabah Nipah keempat di Kerala sejak tahun 2018.

Wabah pertama dan terburuk dimulai dari seorang pria berusia 26 tahun yang pergi ke rumah sakit dengan demam dan batuk yang menyebar ke anggota keluarga dan pasien lain sebelum didiagnosis sebagai Nipah.

Sebanyak 21 dari 23 orang yang terinfeksi meninggal saat itu.

Pada tahun 2019 dan 2021, Nipah merenggut dua nyawa lagi.

Investigasi Reuters yang diterbitkan pada Mei lalu mengidentifikasi beberapa bagian dari Kerala sebagai salah satu tempat yang paling berisiko secara global untuk wabah virus kelelawar.

Deforestasi dan urbanisasi yang ekstensif telah membuat manusia dan satwa liar berada dalam kontak yang dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com