Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Virus Nipah, India Identifikasi Ratusan Orang

Kompas.com - 08/09/2021, 17:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pemerintah negara bagian di India melakukan identifikasi terhadap ratusan orang, setelah virus Nipah merebak.

Otoritas di Negara Bagian Kerala bergerak cepat menekan penyebarannya, setelah korban meninggal pertama diidentifikasi adalah bocah 12 tahun.

Menteri Kesehatan Veena George mengatakan dari hasil pelacakan, ada 188 orang teridentifikasi berkontak dengan korban meninggal.

Baca juga: Virus Nipah Lebih Mematikan dari Covid-19, India Waspadai Wabahnya

Sebanyak 20 di antaranya masuk dalam kategori risiko tinggi, karena mereka masih keluarga, dan diisolasi secara ketat di rumah sakit.

Dua tenaga kesehatan yang merawat bocah 12 tahun itu juga mulai mengalami kondisi virus Nipah, dan saat ini mendapat perawatan.

Pemerintah India juga menutup rumah korban meninggal hingga radius tiga km, dengan pemeriksaan diperluas hingga ke Tamil Nadu.

CBS News memberitakan, ini kedua kalinya dalam tiga tahun terakhir Nipah terdeteksi di Negara Bagian Kerala.

Dilansir The Sun Selasa (7/9/2021), Kerala juga berjibaku menahan Covid-19, yang menyumbang 68 persen dari 40.000 kasus harian terbaru.

Sebelumnya, pejabat kesehatan setempat menyelidiki kematian bocah 12 tahun, dengan pakar khawatir virus ini akan menjadi pandemi baru.

Baca juga: Studi Sebut Virus Nipah di China Bisa Jadi Pandemi Berikutnya

Namun, otoritas "Negeri Bollywood" bersikeras publik tidak perlu panik di tengah mereka merampungkan investigasinya.

Dalam keterangan George, korban dibawa ke rumah sakit karena mengalami demam tinggi. Kondisinya memburuk saat akhir pekan dan meninggal.

Para ahli sudah menyatakan virus itu bisa menjadi wabah baru, dengan gejalanya seperti kejang, muntah, dan pembengkakan otak.

Kepada Hindustan Times, George menerangkan mereka sudah bertemu pejabat di semua distrik dan bakal membentuk tim untuk menanganinya.

"Pada saat ini, tidak perlu panik. Namun tetap kami mengimbau semua orang untuk waspada," ujar George di konferensi pers.

Baca juga: Inilah yang Terakhir Kali Terjadi Ketika Virus Nipah Menyebar...

Dr Rebecca Dutch dari Universitas Kentucky berkata, mereka perlu waspada akan ditemukan lebih banyak kasus virus Nipah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com