WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rapper Amerika Serikat (AS) Eminem meminta calon presiden dari Partai Republik Vivek Ramaswamy, seorang multijutawan yang juga mantan eksekutif bioteknologi, untuk tidak menggunakan musiknya selama kampanye kepresidenan.
Dalam surat tertanggal 23 Agustus, yang dilaporkan pertama kali oleh Daily Mail, BMI, sebuah organisasi hak-hak pertunjukan, menginformasikan kepada kampanye Ramaswamy atas permintaan rapper tersebut bahwa mereka tidak akan lagi melisensikan musik Eminem untuk digunakan dalam kampanye Ramaswamy.
"BMI telah menerima komunikasi dari Marshall B Mathers III, yang secara profesional dikenal sebagai Eminem, yang keberatan dengan penggunaan komposisi musik Eminem oleh kampanye Vivek Ramaswamy ("Eminem Works") dan meminta BMI untuk menghapus semua Eminem Works dari Perjanjian," kata BMI dalam surat tersebut, dilansir dari Reuters.
-Baca juga: Rp 108,5 Miliar Terkumpul oleh Tim Kampanye sejak Foto Mugshot Trump Dirilis
Tim kampanye Ramaswamy mengatakan kepada CNN bahwa mereka akan mematuhi permintaan untuk berhenti menggunakan musik Eminem.
Ramaswamy, seorang pengusaha yang tidak memiliki pengalaman politik, telah meningkat dalam beberapa jajak pendapat dan telah mencap para pesaingnya sebagai politikua yang dibeli dan dibayar.
Pengusaha teknologi berusia 38 tahun ini menjadi pusat dari banyak momen paling dramatis dalam debat pertama Partai Republik minggu lalu.
Ramaswamy, seorang pembela sengit mantan Presiden AS Donald Trump, menghadapi banyak serangan dari para pesaingnya yang lebih berpengalaman.
Mereka tampaknya menganggapnya lebih sebagai ancaman dibandingkan Gubernur Florida Ron DeSantis, yang telah lama membuntuti Trump sebagai kandidat kedua dalam jajak pendapat primer Partai Republik.
Trump, calon terdepan dalam pemilihan pendahuluan, melewatkan debat pertama minggu lalu.
Baca juga: Capres Ekuador Fernando Villavicencio Tewas Ditembak Usai Kampanye
Dia memberikan wawancara kepada mantan pembawa acara Fox News, Tucker Carlson, yang dirilis di X, yang sebelumnya bernama Twitter, pada saat yang sama dengan debat Partai Republik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.