Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lepas Limbah Fukushima, Jepang Dihujani Panggilan Telepon Kekesalan

Kompas.com - 29/08/2023, 14:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang mengatakan pada bahwa mereka telah menerima banyak panggilan telepon yang melecehkan, yang kemungkinan besar berasal dari China.

Ini terjadi setelah pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke Pasifik.

Kedutaan Besar China di Tokyo mengatakan pihaknya juga telah menerima telepon gangguan dari Jepang.

Baca juga: Jepang Panggil Dubes China Buntut Banyak Warga Terima Teror Telepon terkait Fukushima

Dilansir dari Reuters, Jepang memulai pembuangan air pekan lalu sebagai langkah penting menuju penonaktifan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, yang mengalami tiga kali kebocoran setelah dilanda tsunami pada tahun 2011.

Itu merupakan bencana pembangkit listrik tenaga nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl 25 tahun sebelumnya.

"Banyak panggilan telepon pelecehan yang diyakini berasal dari China terjadi di Jepang. Perkembangan ini sangat disesalkan dan kami prihatin," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, juru bicara utama pemerintah.

Seruan tersebut mendorong Wakil Menteri Luar Negeri Masataka Okano memanggil duta besar China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan pihaknya tidak mengetahui masalah tersebut ketika ditanya tentang tuduhan pelecehan.

Namun Kedutaan Besar China di Tokyo mengeluarkan pernyataan yang menyatakan pihaknya telah mengajukan pernyataan tegas kepada Jepang mengenai kedutaan dan konsulat China di Jepang yang menerima sejumlah besar panggilan telepon yang mengganggu dari Jepang.

"Seruan tersebut telah menyebabkan gangguan serius dalam operasional normal kedutaan dan konsulat," kata duta besar Wu Jianghao, menurut pernyataan kedutaan.

Baca juga: Sekolah-sekolah Jepang di China Dilempari Batu Usai Limbah PLTN Fukushima Dibuang

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan panggilan pelecehan juga terjadi di fasilitas Jepang di China, dan mendesak pemerintah untuk menjamin keselamatan warga negara Jepang.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pemerintahnya dengan tegas meminta Beijing mendesak warganya untuk bertindak dengan tenang dan bertanggung jawab setelah insiden pelemparan batu juga dilaporkan di sebuah sekolah dan kedutaan Jepang.

Balai kota Fukushima mulai menerima panggilan dengan kode negara China +86 pada hari Kamis dan jumlah panggilan tersebut melebihi 200 pada hari berikutnya, membanjiri saluran telepon dan mengganggu pekerjaan sehari-hari pegawai kota.

Baca juga: Ramai-ramai Warga Jepang Dapat Teror Telepon dari China Usai Limbah Fukushima Dibuang

Pada hari yang sama, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di kota tersebut, 60 km barat laut dari pabrik yang lumpuh, menerima 65 panggilan serupa, katanya.

Dia mengatakan seorang penelepon berkomentar, "Mengapa Anda membuang air yang tercemar ke Samudera Pasifik, yang merupakan lautan bagi semua orang?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com