Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat-saat Terakhir Prighozin Dibayangi Rencana yang Rusia Siapkan terhadap Dirinya

Kompas.com - 28/08/2023, 18:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

MOSKWA, KOMPAS.com - Dua bulan terakhir kehidupan pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prighozin, diselimuti oleh misteri.

Ketika Prigozhin melakukan pemberontakan terhadap militer Rusia pada Juni lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut hal itu sebagai pengkhianatan dan berjanji akan menghukum dirinya.

Tetapi kemudian muncul persetujuan untuk tidak menghukumnya.

Baca juga: Rusia Resmi Mengonfirmasi Yevgeny Prigozhin Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Dua bulan kemudian jet pribadi Prighozin jatuh dari langit dalam sebuah insiden yang mengundang banyak tanya.

Komite Penyelidikan Rusia, pada Minggu (27/8/2023), mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi 10 orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut. Komite tersebut mengonfirmasi Prighozin termasuk dalam penumpang yang tewas.

Kremlin telah membantah pihaknya merekayasa kecelakaan itu sebagai balasan atas pemberontakannya.

Dalam pernyataan mengenang Prigozhin, Presiden Rusia Vladimir Putin berupaya menunjukkan bahwa tidak ada perselisihan yang terjadi antara ia dan sang mendiang.

Putin menggambarkan pemimpin kelompok Wagner itu sebagai "pria bertalenta" yang ia telah kenal sejak lama dan sempat membuat "kesalahan besar" namun masih berhubungan dengan pemerintah.

Minggu-minggu terakhir kehidupan Prighozin dibayangi oleh sejumlah pertanyaan tentang apa yang telah Kremlin siapkan untuk dirinya.

Beberapa saat sebelum video yang menampilkan Prigozhin bergerak menuju wilayah Rostov-on-Don dalam aksi pemberontakan yang ia pimpin, pihak Kremlin mengumumkan sebuah kesepakatan untuk mengakhiri pemberontakan tersebut.

Baca juga: Rusia Bantah Perintahkan Pembunuhan Prigozhin

"Prigozhin akan mengasingkan diri ke Belarus,” ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, tanpa menjelaskan apakah hal tersebut berarti Prigozhin harus mengasingkan diri selamanya.

Di Rusia, aset utama bisnis Prigozhin —sebuah perusahaan media bernama Patriot— ditutup, dan banyak dari kantor berita yang dimiliki oleh perusahaan tersebut diblokir oleh pihak berwenang.

Lini bisnis media Prigozhin mencakup “pabrik troll” yang menyebabkan dirinya didakwa di Amerika Serikat akibat ikut campur dalam pemilu presiden AS 2016.

Walaupun Kremlin telah menyangkal segala tuduhan yang menyebut pihaknya berada dibalik insiden pesawat jatuh yang membawa Prigozhin, kenyataannya menunjukkan bahwa dua bulan menjelang kematian pemimpin kelompok Wagner tersebut, banyak kejanggalan yang terjadi, ungkap analis politik Abbas Gallyamov.

"Pemberontakan Wagner menunjukkan kelemahan Putih kepada semua orang,” ujar Gallyamov, yang sempat bekerja sebagai penulis pidato untuk pemerintah Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com