Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Remehkan Rencana BRICS Tambah 6 Negara Anggota Baru

Kompas.com - 26/08/2023, 23:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: VOA Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat pada Kamis (24/8/2023) meremehkan bergabungnya enam anggota baru ke dalam blok negara-negara berkembang BRICS, dan mengatakan pihaknya akan terus bekerja sama dengan para mitra di seluruh dunia.

Pada konferensi tingkat tinggi di Afrika Selatan, BRICS--yang mencakup musuh AS, yaitu China dan Rusia--mengatakan bahwa mereka akan menerima anggota-anggota baru, termasuk Iran, musuh bebuyutan AS sejak revolusi 1979.

“Amerika Serikat menegaskan kembali keyakinannya bahwa negara mana pun dapat memilih mitra dan kelompok yang ingin mereka ajak berasosiasi,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Baca juga: Dari BRICS Menjadi BRICS+, Kelompok Ekonomi yang Kian Diminati Negara-negara Berkembang

“Kami akan terus bekerja sama dengan mitra-mitra dan sekutu kami dalam forum bilateral, regional dan multilateral untuk memperkuat kemakmuran bersama dan menjunjung tinggi perdamaian dan keamanan dunia,” tambahnya.

Salah satu pemain yang diawasi dengan seksama adalah India, negara anggota BRICS lainnya yang juga tekun didekati AS.

India akan memimpin KTT G20 di New Delhi bulan depan, yang akan mempertemukan negara-negara maju dan negara-negara berkembang.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Presiden AS Joe Biden, membahas KTT G20 serta dukungan bagi Ukraina dalam pertemuan di Gedung Putih pada Kamis bersama mitranya dari Inggris, Perancis, Jerman, dan Italia.

Negara-negara Barat menginginkan “hasil pertemuan yang kuat” di New Delhi untuk “menunjukkan peran G20 sebagai forum utama kerja sama ekonomi, mendorong agenda afirmatif dan ambisius untuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang,” kata Gedung Putih.

BRICS--Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan--sepakat dalam KTT mereka untuk menjadikan Argentina, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab sebagai anggota penuh mulai 1 Januari mendatang.

Baca juga: Negara Mana Saja yang Ingin Gabung BRICS Selain Indonesia?

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul AS Remehkan Perluasan Blok BRICS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com