Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Perang Sudan Ancam Hancurkan Seluruh Negeri

Kompas.com - 25/08/2023, 16:33 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (25/8/2023), memperingatkan perang dan kelaparan mengancam akan meluluhlantakkan Sudan.

PBB menyebut ratusan ribu anak-anak yang kekurangan gizi di Sudan berisiko meninggal dunia ketika pertempuran antara para jenderal masih berlanjut.

Konflik antara tentara di bawah pimpinan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) yang dikomandoi oleh Mohamed Hamdan Daglo pecah pada 15 April lalu.

Baca juga: 100 Hari Perang Sudan: Rata-rata 1 Anak Tewas atau Terluka Setiap Jam

"Perang di Sudan memicu keadaan darurat kemanusiaan dengan proporsi yang luar biasa," kata Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat, dikutip dari AFP.

Dia memperingatkan, konflik yang tak kunjung usai di Sudan dan kelaparan, penyakit, serta pengungsian yang ditimbulkannya, kini mengancam seluruh negeri Afrika itu.

Perkiraan konservatif dari proyek Armed Conflict Location & Event Data mengatakan bahwa hampir 5.000 orang telah terbunuh.

Namun, pertempuran telah menghalangi penemuan kembali jasad-jasad orang lain yang diperkirakan telah tewas.

PBB mencatat, dalam empat bulan sejak pertempuran pecah, lebih dari 4,6 juta orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka.

"Semakin lama pertempuran berlanjut, semakin dahsyat dampaknya. Beberapa tempat sudah kehabisan makanan," kata pernyataan Griffiths.

"Ratusan ribu anak-anak mengalami kekurangan gizi parah dan berisiko kematian jika tidak ditangani," tambahnya.

Baca juga: Perang Sudan, Pertempuran bagi Pasukan Asing

Pejabat PBB itu mengatakan bahwa di Kadugli, di negara bagian Kordofan Selatan, persediaan makanan telah habis, karena bentrokan dan pemblokiran jalan menghalangi para pekerja bantuan untuk menjangkau mereka yang kelaparan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com