Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara Rusia Dilaporkan Tewaskan 8 Orang di Suriah

Kompas.com - 21/08/2023, 15:36 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com - Sedikitnya delapan pejuang dilaporkan tewas dalam serangan udara Rusia yang menargetkan basis pemberontak di barat laut Suriah pada Senin (21/8/2023) pagi.

"Pesawat-pesawat tempur Rusia melakukan serangan udara di pinggiran barat kota Idlib, menargetkan sebuah pangkalan militer milik Hayat Tahrir al-Sham (HTS), menewaskan sedikitnya delapan pejuang," ujar Rami Abdel Rahman, Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM).

Disebutkan, bahwa beberapa pejuang lainnya terluka dalam serangan tersebut.

Baca juga: Afraa, Bayi yang Lahir di Bawah Reruntuhan Gempa Suriah, Kini Hidup Sehat

Kelompok garis keras HTS yang dipimpin oleh mantan afiliasi Al-Qaeda Suriah, telah menguasai beberapa wilayah di provinsi Idlib. Sebagian wilayah itu merupakan benteng pertahanan terakhir dari oposisi bersenjata terhadap pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

HTS juga menguasai beberapa bagian dari provinsi Latakia, Hama, dan Aleppo yang berdekatan.

Koresponden AFP di lokasi mengatakan, kelompok garis keras HTS mengepung daerah tersebut setelah serangan yang terjadi tak lama setelah tengah malam.

Rusia telah berulang kali menggempur kubu pertahanan Idlib selama bertahun-tahun.

Perang saudara Suriah pecah pada 2011 setelah penindasan pemerintah terhadap demonstrasi damai meningkat menjadi konflik mematikan yang menarik kekuatan asing dan jihadis global.

Moskwa adalah sekutu utama Damaskus, dan intervensinya di Suriah sejak 2015 telah membantu membalikkan keadaan menjadi menguntungkan rezim.

Observatorium yang berbasis di Inggris itu menuturkan, pada 5 Agustus, tiga anggota keluarga, semuanya warga sipil, terbunuh ketika pesawat tempur Rusia menghantam pinggiran kota Idlib.

Baca juga: AS Bunuh Pemimpin ISIS di Suriah

Pada 25 Juni, serangan udara Rusia menewaskan sedikitnya 13 orang termasuk sembilan warga sipil di provinsi Idlib, yang menurut Observatorium merupakan serangan paling mematikan di negara itupada tahun ini.

"Seorang anggota Partai Islam Turkistan, sebuah kelompok jihadis yang didominasi oleh Uighur, termasuk di antara empat pejuang yang terbunuh dalam serangan tersebut, yang juga melukai sedikitnya 30 warga sipil," kata Observatorium Suriah untuk HAM, dikutip dari AFP.

Dengan dukungan Rusia dan Iran, Damaskus telah merebut kembali sebagian besar wilayah yang telah hilang dari para pemberontak pada awal konflik.

Perang Suriah telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dan memaksa sekitar setengah dari populasi sebelum perang meninggalkan rumah mereka.

Wilayah Idlib yang dikuasai pemberontak adalah rumah bagi sekitar tiga juta orang, sekitar setengahnya mengungsi dari wilayah lain di negara itu.

Sejak 2020, kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh sekutu Damaskus, Moskwa, dan pendukung pemberontak Ankara sebagian besar bertahan di wilayah barat laut Suriah, meskipun terjadi bentrokan berkala.

Baca juga: Pesawat Rusia Kembali Ganggu Drone AS di Atas Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com