Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaut Angkatan Laut AS Dituduh Bagikan Rahasia Negara ke China

Kompas.com - 04/08/2023, 13:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dua pelaut Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah ditangkap dengan tuduhan menyerahkan materi keamanan nasional yang sensitif kepada China, kata para pejabat AS pada hari Kamis (3/8/2023).

Bintara Wenheng Zhao, 26 tahun, didakwa melakukan konspirasi dan penyuapan sehubungan dengan penerimaan hampir 15.000 dollar AS sebagai imbalan atas foto-foto dan video informasi militer AS yang sensitif, ujar para pejabat tersebut.

Pelaut Angkatan Laut AS, Jinchao Wei, yang usianya tidak diungkapkan, didakwa bersekongkol untuk mengirimkan informasi pertahanan nasional ke China dengan imbalan ribuan dollar AS.

Baca juga: Trump Terdengar Bicarakan Dokumen Rahasia dalam Rekaman Suara

Dilansir dari Reuters, Asisten Jaksa Agung Matt Olsen mengatakan kepada wartawan di San Diego bahwa, karena tindakan para pria itu, informasi militer yang sensitif berakhir di tangan Republik Rakyat China.

Zhao dituduh mengirimkan rencana latihan militer AS di wilayah Indo-Pasifik, diagram listrik dan cetak biru untuk sistem radar di pangkalan militer AS di Okinawa, Jepang, serta rincian keamanan untuk fasilitas angkatan laut AS di Ventura County dan Pulau San Clemente di luar Los Angeles kepada penasihat keamanan China, menurut para pejabat AS.

Wei dituduh mengungkapkan informasi tentang USS Essex, kapal serbu amfibi tempat dia bertugas, serta kapal perang Amerika lainnya, termasuk lusinan manual teknis yang menjelaskan tentang persenjataan, struktur kekuatan, dan operasi Essex.

Para pejabat AS dalam konferensi pers mengutuk kampanye spionase China pada hari Kamis.

"Tidak ada ancaman yang lebih besar dan multigenerasi terhadap Amerika Serikat selain Tiongkok," kata Agen Khusus FBI Stacey Moy.

"Beijing tidak akan berhenti untuk menyerang Amerika Serikat dalam rencana strategisnya untuk menjadi negara adidaya tunggal di dunia," tambahnya.

Kedutaan Besar China di Washington tidak segera membalas pesan yang meminta komentar atas tuduhan tersebut.

Baca juga: Di Pengadilan, Trump Mengaku Tak Bersalah dalam Kasus Dokumen Rahasia

Hubungan AS dan China telah tegang selama bertahun-tahun karena berbagai masalah keamanan nasional dan perdagangan.

Amerika Serikat menuduh Cina melakukan spionase dan serangan siber, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Beijing.

Baca juga: Trump Kekeh Bantah Tuduhan Jelang Pendakwaan Kasus Dokumen Rahasia di Pengadilan

China juga telah menyatakan bahwa mereka berada di bawah ancaman mata-mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Israel Buka Penyeberangan Baru ke Gaza Utara untuk Jalur Bantuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com