Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Halangi Diskusi Iklim G20, China Tegas Membantah

Kompas.com - 02/08/2023, 20:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

BEIJING, KOMPAS.com - Laporan-laporan yang menyebutkan bahwa China menghalangi diskusi mengenai penanganan perubahan iklim pada pertemuan Kelompok 20 (G20) pekan lalu di India sama sekali tidak sesuai dengan fakta, kata kementerian luar negeri China pada hari Rabu (2/8/2023).

Setelah tiga hari diskusi mengenai isu-isu seperti pengurangan emisi dan penggunaan bahan bakar fosil, serta pendanaan iklim untuk membantu negara-negara miskin, kelompok negara-negara besar ini gagal untuk mengeluarkan sebuah komunike bersama atau menyampaikan janji baru.

Kelompok ini mengakui dalam sebuah pernyataan setelah pembicaraan mereka bahwa langkah-langkah untuk mengatasi perubahan iklim tidak cukup.

Baca juga: Kebun Binatang China Bantah Dugaan Beruangnya Manusia Pakai Kostum

Dilansir dari CNA, anggota delegasi Eropa mengatakan bahwa China dan Arab Saudi yang kaya minyak telah mundur dari membuat komitmen dalam pertemuan tersebut, tetapi China menolaknya.

Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyesalkan kegagalan untuk mencapai kesepakatan dalam pertemuan-pertemuan tersebut, yang disebabkan oleh isu-isu geopolitik yang dibawa oleh negara-negara lain tanpa alasan.

China, yang menyumbang lebih dari separuh produksi batubara global, telah menolak seruan untuk melakukan lebih banyak hal untuk mengurangi gas-gas rumah kaca.

Mereka mengatakan bahwa emisi historis dan emisi CO2 per kapitanya masih lebih rendah daripada Amerika Serikat.

Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa G20 harus membangun konsensus politik di antara para anggotanya dan sepenuhnya menghormati tahap-tahap pembangunan yang berbeda dan kondisi-kondisi nasional negara-negara.

Beberapa wilayah di China, termasuk ibu kotanya, minggu ini dilanda hujan terberat dalam 140 tahun terakhir, kata Badan Meteorologi Beijing.

Ini merupakan serangan terbaru dari cuaca ekstrem dari seluruh dunia yang meningkatkan kekhawatiran akan laju pemanasan global.

Baca juga: Hujan Lebat Guyur China Utara, 2 Orang Tewas di Beijing

China telah berjanji untuk menurunkan emisinya hingga ke puncaknya sebelum akhir dekade ini dan menjadi netral karbon pada tahun 2060.

Namun, meskipun telah membangun kapasitas energi bersih yang mencapai rekor, konsumsi bahan bakar fosilnya terus meningkat, dan tidak ada rencana untuk mulai mengurangi penggunaan batu bara hingga tahun 2026.

Baca juga: Profil Qin Gang, Menteri Luar Negeri yang Hilang dan Dipecat China

Utusan iklim AS, John Kerry, mengunjungi Beijing bulan lalu dalam upaya untuk memulihkan kepercayaan antara kedua belah pihak dan membangun momentum untuk perundingan iklim COP28 di Dubai pada akhir tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com