Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Kian Dekat dengan AS, Xi Jinping Minta Bantuan Duterte

Kompas.com - 18/07/2023, 16:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk terus mendorong kerja sama antara kedua negara.

Xi menyampaikan hal tersebut setelah hubungan bilateral antara Filipina dan China mendingin karena pengganti Duterte ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat (AS).

Ferdinand Marcos Jr terpilih sebagai presiden Filipina untuk masa jabatan enam tahun pada 2022 lalu.

Baca juga: Sara Duterte-Carpio Dilantik Jadi Wakil Presiden Filipina

Dia menggantikan Duterte yang telah mengadopsi sikap yang lebih pro-China.

"Saya harap Anda akan terus memainkan peran penting dalam kerja sama persahabatan (antara Cina dan Filipina)," lapor media pemerintah China mengutip perkataan Xi dalam sebuah pertemuan di wisma negara Diaoyutai di Beijing pada Senin (17/7/2023).

Di bawah pemerintahan Marcos Jr, hubungan antara China dan Filipina semakin tegang, dengan Manila yang berpaling kembali ke sekutu tradisionalnya, Amerika Serikat.

Filipina dan AS menegaskan kembali aliansi keamanan yang telah terjalin selama beberapa dekade selama perjalanan Marcos ke AS pada bulan Mei.

Ketika itu, Marcos bertemu dengan Presiden Joe Biden, yang mengatakan bahwa komitmen AS untuk membela sekutunya, Filipina amatlah kuat.

Washington telah berjanji untuk membela Filipina yang membuat Beijing marah.

Filipina sendiri telah mengizinkan AS mengakses empat pangkalan militer tambahan pada tahun ini.

Baca juga: Duterte ke Putin: Saya Membunuh Penjahat, Bukan Anak-anak dan Orang tua

Marcos juga mengatakan bahwa pemberian akses AS ke pangkalan-pangkalan tersebut merupakan langkah defensif yang akan "berguna" jika China menyerang Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai bagian dari wilayahnya.

Xi menyebut, China selalu bersikeras untuk bersahabat dengan negara-negara tetangganya, yang dianggapnya sebagai mitra.

"Selama masa jabatan Anda sebagai presiden Filipina, Anda telah dengan tegas membuat pilihan strategis untuk meningkatkan hubungan dengan China dalam sikap bertanggung jawab kepada rakyat dan sejarah," kata Xi kepada Duterte, sebagaimana diberitakan Reuters.

Bulan lalu, Duterte mengatakan kepada media domestik bahwa Filipina dapat menjadi "kuburan" jika terjebak dalam ketegangan AS-China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com