BOKSBURG, KOMPAS.com - Kebocoran gas beracun di Kota Boksburg, Afrika Selatan, menewaskan sedikitnya 16 orang termasuk tiga anak pada Rabu (5/7/2023).
Sementara itu, layanan darurat mengatakan bahwa 24 orang tewas, tetapi belum diketahui mengapa ada perbedaan jumlah korban.
Tim SAR masih bekerja di daerah itu untuk memastikan jumlah korban.
Baca juga: Denmark Temukan Obyek Silinder Dekat Pipa Gas Nord Stream yang Bocor
Insiden terjadi di permukiman informal Kota Boksburg, pinggiran timur Johannesburg, kata Kepolisian Afrika Selatan, dikutip dari Associated Press.
Polisi mengatakan, tiga anak yang tewas berusia 1, 6, dan 15 tahun. Sebanyak dua orang dibawa ke rumah sakit untuk dirawat, kata polisi.
Boksburg adalah lokasi 41 orang tewas setelah truk pengangkut gas terjebak di bawah jembatan dan meledak pada Malam Natal 2022.
Juru bicara layanan darurat William Ntladi menyampaikan, insiden pada Rabu ini disebabkan oleh kebocoran tabung gas di gubuk permukiman informal Angelo.
Dia menambahkan, kebocoran sudah berhenti dan tim sedang menyisir area dalam radius 100 meter dari tabung untuk memeriksa apakah ada korban lain.
Baca juga:
Jasad-jasad yang ditemukan masih tergeletak di tanah, di dalam dan sekitar area itu, kata Ntladi. Penyelidik forensik serta ahli patologi sedang dalam perjalanan ke tempat kejadian.
“Kami tidak bisa memindahkan siapa pun,” ujar Ntladi. "Jasad-jasad itu masih di tempat mereka."
Menurut keterangan Ntladi, informasi awal dari pihak berwenang mengindikasikan silinder itu digunakan penambang ilegal untuk memproses emas di dalam gubuk.
Penambangan ilegal tersebar luas di daerah kaya emas sekitar Johannesburg. Para penambang menutup dan menggali di tambang bekas untuk mencari emas yang tersisa.
Baca juga: Puluhan Siswi Iran Dirawat di RS Setelah Gelombang Keracunan Gas Terbaru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.