Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Umumkan Kebijakan Pembatasan Visa Baru Bagi Pihak Asing yang Bantu Buronan

Kompas.com - 22/06/2023, 21:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (21/6/2023) mengumumkan kebijakan pembatasan visa baru yang menargetkan pejabat dan agen pemerintah asing yang membantu buronan dalam menghindari sistem peradilan AS.

Kebijakan ini bernama Fallon Smart, dinamai dari seorang anak berusia 15 tahun yang terbunuh dalam insiden tabrak lari di Oregon pada tahun 2016.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa warga negara asing yang dituduh menyebabkan kematian Smart, melarikan diri dari Amerika Serikat untuk menghindari peradilan atas pembunuhan.

Baca juga: Visa Ditolak, Orkestra Kenamaan Ukraina Tak Jadi Main di Inggris

"Departemen Luar Negeri berkomitmen untuk menghalangi dan mempromosikan pertanggungjawaban atas keterlibatan luar biasa pemerintah asing dalam membantu buronan untuk menghindari sistem peradilan AS," kata Blinken, seperti dilansir dari Reuters.

Surat kabar Oregonian melaporkan pada tahun 2018 bahwa pria yang dituduh dalam kematian Smart, berkebangsaan Arab Saudi, kemungkinan besar melarikan diri dari negara itu dengan bantuan pemerintah Saudi.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa karena catatan visa dirahasiakan berdasarkan undang-undang AS.

"Kami tidak dapat mengungkapkan identitas individu yang atau mungkin tunduk pada kebijakan ini," ujarnya, mengutip UU AS.

Senator AS Ron Wyden dari Oregon menyebut kebijakan ini menunjukkan bahwa AS punya prinsip bahwa tidak boleh ada ruang di Amerika bagi pejabat asing yang membantu tersangka kriminal menghindari hukum.

Baca juga: Curhat WN Ukraina di Bali soal Wacana Pencabutan Visa on Arrival

"Rasa kehilangan Fallon oleh keluarga dan orang-orang terkasihnya tidak akan pernah bisa dihapus. Kebijakan baru Departemen Luar Negeri yang dinamai pemuda Portland yang dibunuh oleh warga negara asing ini menetapkan pertanggungjawaban yang tulus untuk setiap pejabat asing yang membantu buronan yang melarikan diri dari keadilan AS," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com