Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Pelacak Disiagakan Cari Korban Ledakan Paris di Puing Bangunan

Kompas.com - 22/06/2023, 14:49 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

 

PARIS, KOMPAS.com - Sebuah ledakan terjadi di sebuah jalan di dekat Latin Quarter yang bersejarah di Paris pada Rabu (21/6/2023).

Tim penyelamat sedang mencari dua orang hilang yang dikhawatirkan terkubur di bawah puing-puing sebuah bangunan yang sebagian runtuh dalam ledakan tersebut.

Ledakan itu terjadi di Rue Saint-Jacques, yang membentang dari Katedral Notre-Dame de Paris ke Universitas Sorbonne, pada sore hari, melukai sedikitnya 37 orang, empat di antaranya masih berjuang untuk hidup di rumah sakit.

Baca juga: Ledakan Besar di Paris, 37 Orang Terluka

Dilansir dari Reuters, Menteri Dalam Negeri Perancis Gerald Darmanin mengatakan bahwa anjing pelacak telah mencium bau di bawah gundukan batu yang berserakan di Rue Saint-Jacques.

"Mungkin malam ini kami akan menemukan jenazah atau mungkin korban selamat," kata Darmanin kepada wartawan di lokasi ledakan.

Ledakan itu menghancurkan fasad bangunan sekolah desain Akademi Amerika Paris yang populer di kalangan siswa asing.

Saksi menggambarkan ledakan yang memekakkan telinga dan bola api raksasa yang menjulang setinggi beberapa lantai.

Tentara membantu mengamankan barisan pengaman di sekitar tempat kejadian.

Kantor kejaksaan Paris mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan penyebab ledakan itu.

Tetapi wakil walikota setempat, Edouard Civel, merujuk pada ledakan gas di sebuah posting Twitter dan saksi mengatakan kepada BFM TV bahwa ada bau gas yang menyengat beberapa saat sebelum ledakan.

Baca juga: Kantor Olimpiade Paris 2024 Digerebek Penyelidik Anti-Korupsi

"Toko berguncang hebat, rasanya seperti ledakan bom," kata Rahman Oliur yang mengelola toko makanan beberapa pintu dari American Academy.

Pekerja bar Khal Ilsey mengatakan dia mendengar ledakan besar sebelum berlari keluar dan melihat kobaran api yang hebat di ujung jalan.

Ledakan itu terjadi pada pukul 16.55 (1455 GMT), tepat ketika para pekerja akan pulang. Daerah itu sering dikunjungi turis dan mahasiswa asing pada awal musim panas, tetapi tidak ada indikasi langsung bahwa ada orang asing di antara para korban.

Beberapa bangunan di dekatnya dievakuasi. Lebih dari dua jam setelah ledakan, responden pertama masih merawat warga karena shock. Seorang wanita juga pingsan di jalan.

Baca juga: Lautan Sampah di Paris Segera Menghilang, Petugas Kebersihan Tangguhkan Mogok Kerja

Jaksa Penuntut Paris Laure Beccuau mengatakan indikasi awal bahwa ledakan berasal dari dalam gedung yang runtuh.

Penyelidik akan melihat apakah kondisi bangunan melanggar peraturan atau jika seseorang telah bertindak tanpa kehati-hatian, tambahnya.

Lebih dari 300 petugas pemadam kebakaran terlibat dalam mengendalikan kobaran api.

Baca juga: Ahli Waris Sultan Sulu Menang Klaim Rp 231 Triliun, Akan Sita Properti Malaysia di Paris

Pada Januari 2019, kebocoran gas menyebabkan ledakan yang menewaskan 4 orang dan melukai 66 lainnya di arondisemen ke-9.

Pada bulan April tahun yang sama, kebakaran terjadi di Katedral Notre-Dame, menghancurkan sebagian besar atap dan menyebabkan kerusakan lain sebelum padam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com