Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Beri Ukraina Senjata Baru Rp 4,49 Triliun, tapi Minta Jangan untuk Serang Wilayah Rusia

Kompas.com - 01/06/2023, 12:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat pada Rabu (31/5/2023) mengumumkan paket senjata baru senilai 300 juta dollar AS (Rp 4,49 triliun) kepada Ukraina, tetapi memperingatkan jangan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.

"Kami sudah sangat jelas dengan Ukraina secara pribadi--juga secara publik--bahwa kami tidak mendukung serangan di dalam Rusia. Kami tidak mengizinkan dan kami tidak mendorong serangan di dalam Rusia," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan, dikutip dari kantor berita AFP.

Departemen Pertahanan AS mengungkapkan, pengiriman terbaru ini akan membuat total bantuan "Negeri Paman Sam" ke Ukraina menjadi 37.6 miliar dollar AS (Rp 562,52 triliun) sejak invasi Rusia pada Februari 2022.

Baca juga: Rusia Klaim Hancurkan Kapal Perang Besar Terakhir Ukraina

"Amerika Serikat akan terus bekerja dengan para sekutu dan mitranya untuk memberi Ukraina kemampuan memenuhi kebutuhan medan perang langsung dan persyaratan bantuan keamanan jangka panjang," ujar Pentagon.

Pengiriman senjata terbaru ini dilakukan saat Ukraina mempersiapkan serangan balasan untuk memukul mundur pasukan Rusia dari petak-petak wilayah pendudukan di timur dan selatan Ukraina.

Bantuan tersebut juga dikeluarkan setelah serentetan serangan dalam gelap terhadap sasaran di dalam Rusia, termasuk gelombang serangan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya di Moskwa.

Kirby mengatakan, Amerika Serikat sudah menetapkan aturan dasarnya ke Ukraina.

“Kami tidak memberitahu mereka di mana harus menyerang. Kami tidak memberitahu mereka di mana tidak boleh menyerang,” katanya. "Pada akhirnya, Presiden (Volodymyr) Zelensky dan komandan militernya memutuskan apa yang akan mereka lakukan."

Namun, "kami tentu tidak ingin melihat serangan di dalam Rusia yang disebarkan, yang dilakukan, menggunakan peralatan pasokan AS."

Baca juga:

Kirby melanjutkan bahwa meskipun ketegangan meningkat atas masalah ini, Gedung Putih tetap yakin Ukraina akan menepati janjinya untuk tidak menggunakan jet tempur F-16 buatan AS--yang akan dipasok oleh negara-negara Eropa--terhadap target di luar perbatasan Ukraina.

"Kami mendapatkan jaminan itu di berbagai tingkatan," kata Kirby.

Kirby menambahkan, meski Washington dengan sepenuh hati mendukung Ukraina mengalahkan invasi Rusia, ia ingin menghindari situasi yang menyedot Barat, NATO, dan Amerika Serikat serta menghindari Perang Dunia III.

Pentagon mengatakan, paket 300 juta dollar AS itu termasuk amunisi untuk sistem pertahanan udara Patriot, rudal pertahanan udara AIM-7, sistem pertahanan udara Avenger, dan rudal anti-pesawat Stinger.

Juga bagian dari paket adalah amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), peluru artileri 155mm dan 105mm, amunisi tank 105mm, serta roket pesawat Zuni.

Amerika Serikat turut mengirim lebih dari 30 juta butir amunisi senjata kecil ke Ukraina, kata Pentagon.

Baca juga: Sekutu Berjanji Latih Ukraina dengan Jet Tempur F-16

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com