Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Jelek saat Masih Sekolah, Pria India Ditolak Sewa Rumah

Kompas.com - 29/04/2023, 15:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NDTV

NEW DELHI, KOMPAS.com - Daerah Bengaluru di India telah mengalami permintaan yang tinggi untuk properti sewaan.

Ini akibat dari meningkatnya migrasi bisnis perangkat lunak dan insinyur ke kota tersebut.

Perburuan rumah untuk kelas pekerja menjadi lebih sulit karena masalah seperti kenaikan sewa dan permintaan uang jaminan yang sangat tinggi dari tuan tanah.

Baca juga: Dampak Pandemi, Tingkat Hubungan Seks Siswa Sekolah Menengah AS Turun

Memanfaatkan permintaan rumah yang tinggi, tuan tanah juga memberi tekanan ekstra pada penyewa untuk berbagi detail yang tidak perlu.

Tuan tanah sering meminta calon penyewa profil LinkedIn mereka, serta informasi tentang perguruan tinggi mereka dan bahkan mungkin otobiografi singkat.

Penyewa di Bengaluru semakin banyak curhat di media sosial tentang masalah perumahan mereka di ibu kota IT itu.

Dilansir dari NDTV, saat ini, postingan tentang masalah unik yang dihadapi penyewa menjadi viral di media sosial.

Tweet tersebut, oleh pengguna bernama Shubh, mengatakan bahwa seorang tuan tanah menolak untuk menyewakan rumah kepada sepupunya di Bengaluru karena punya nilai buruk di kelas 12.

Seorang pengguna Twitter bernama Shubh membagikan tangkapan layar percakapan di mana pemilik menolak calon penyewa karena nilai kelas 12-nya tidak setinggi yang diinginkan pemilik.

"Saya tidak percaya saudara sepupu saya ditolak menyewa flat oleh pemilik karena dia mendapat 75 persen di kelas 12 dan pemilik mengharapkan setidaknya 90 persen," tulisnya.

Baca juga: Penembakan Usai Pesta Perpisahan Sekolah AS, 9 Remaja Jadi Korban

Masalah bagi penyewa bertambah dari hari ke hari karena tuan tanah meminta terlalu banyak detail yang tidak perlu dan harga sewa yang tinggi.

Para tuan tanah di kota itu, sering disebut sebagai Silicon Valley India, kini membebankan proporsi tertinggi dari nilai properti mereka sebagai sewa, mengalahkan pusat keuangan Mumbai, menurut data dari peneliti pasar.

Ibu kota negara bagian Karnataka adalah rumah bagi lebih dari 1,5 juta pekerja, termasuk perusahaan global seperti Google Alphabet Inc, Amazon.com Inc, Goldman Sachs Group Inc, dan Accenture Inc.

Baca juga: Ingin Anaknya Rajin Sekolah dan Jadi Dokter, Orangtua Hadiahkan Mercy Mewah untuk Ulang Tahun ke-5

Populasi tersebut mengungsi selama pandemi, dengan staf pindah ke pekerjaan jarak jauh atau meninggalkan kota, menurunkan harga sewa.

Dengan ekonomi Bengaluru dan sektor swasta bangkit kembali, tuan tanah mencari untuk menutup pendapatan yang hilang dan menemukan diri mereka di pasar penjual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com