Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2023, 15:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com - Miliarder pendiri Foxconn Taiwan dan calon presiden Terry Gou mengatakan pada Kamis (27/4/2023) bahwa China tidak menginginkan perang dengan pulau itu dan tidak akan menyerang jika dia menjadi presiden.

Ini karena Gou mengeklaim tidak akan mendeklarasikan kemerdekaan.

Ketegangan antara Taipei dan Beijing telah melonjak menjelang pemilihan presiden Januari di Taiwan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Iran Sita Kapal Tanker Minyak Menuju AS | Drone China Kelilingi Taiwan

Dilansir dari Reuters, China melakukan latihan militer reguler di dekat pulau itu untuk menegaskan klaim kedaulatan yang ditolak oleh pemerintah Taiwan yang dipilih secara demokratis.

"Menurut pemahaman saya, mereka tidak menginginkan perang. Tetapi jika Anda terlibat dalam kemerdekaan, jika ada kemerdekaan maka harus ada perang. Mereka pikir Taiwan adalah milik mereka," kata Gou kepada para akademisi dan mahasiswa di Universitas Tunghai Taiwan.

Gou, salah satu wajah Taiwan yang paling dikenal, mengundurkan diri sebagai kepala pemasok utama Apple Inc, Foxconn, yang memiliki fasilitas manufaktur luas di China, pada 2019.

Dia meluncurkan tawaran kedua bulan ini untuk tiket presiden dari oposisi Kuomintang (KMT), yang secara tradisional mendukung hubungan dekat dengan Beijing.

China ingin mengembangkan ekonominya dan fokus pada hal-hal seperti mencari pekerjaan untuk lulusan perguruan tinggi dan memberi makan rakyatnya, kata Gou.

"Bagi mereka, menyerang Taiwan bukanlah prioritas. Tetapi politisi Taiwan berharap karena ini rakyat dapat membenci China dan karena itu mereka terpilih," tambah Gou, 72 tahun.

"Saya tidak akan (menyatakan) kemerdekaan, Anda tidak akan menyerang saya atau terbang di sekitar Taiwan," tambahnya, mengacu pada misi hampir setiap hari oleh angkatan udara China di sekitar pulau itu.

Baca juga: Drone China Terus Lintasi Taiwan Tanpa Sungkan, Ada Potensi Serangan?

Gou mengatakan dia menginginkan perdamaian dengan rasa hormat dan pembicaraan dengan pijakan yang sama.

Dia mengkritik media internasional karena menggambarkan Taiwan sebagai bom waktu yang berbahaya.

"Apakah kamu merasa itu berbahaya?" dia bertanya, dan mendapat tawa dari penonton.

Baca juga: Drone Tempur China Kelilingi Taiwan, Taipei Siaga

Presiden Tsai Ing-wen tidak dapat mencalonkan diri lagi karena batasan konstitusional setelah dua periode berkuasa.

Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa telah memilih Wakil Presiden saat ini William Lai sebagai calon presidennya.

KMT belum memilih kandidatnya untuk posisi puncak.

Baca juga: Pendiri Foxconn Sebut China Tidak Akan Menyerang Jika Dia Jadi Presiden Taiwan

Tsai telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China tetapi dia ditolak karena Beijing yakin dia adalah seorang separatis.

Baik Tsai maupun Lai mengatakan hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur

Heboh Penembakan di Rotterdam, 3 Orang Tewas, Pelaku Kenakan Pakaian Tempur

Global
[POPULER GLOBAL] Domba Yunani Santap Ganja | Nasib Travis King Terbaru

[POPULER GLOBAL] Domba Yunani Santap Ganja | Nasib Travis King Terbaru

Global
 Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Global
Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan 'Mungkin Berhantu' di Depan Rumah

Jual Rumah Tua, Agen Pemasaran Malah Pasang Tulisan "Mungkin Berhantu" di Depan Rumah

Global
Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Saat Domba-domba di Yunani Tak Sengaja Menyantap Daun Ganja Lalu Melompat Liar...

Global
Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Australia Gelar Simposium Akademik Pertama di Dunia tentang Taylor Swift Effect

Global
Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Nasib Travis King, Tentara AS yang Kabur Setelah Diusir Korut

Global
Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Israel Buka Kembali Penyeberangan Gaza, Izinkan Warga Palestina Kembali Bekerja

Global
Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Sosok Viktor Sokolov, Komandan Rusia yang Muncul Usai Diklaim Tewas oleh Ukraina

Global
AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

AS Tahan Travis King, Tentara yang Kabur ke Korea Utara

Global
Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Keuntungan AS di Balik Normalisasi Hubungan Arab Saudi dan Israel

Global
Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Angka Kelahiran Rendah di Korsel Bisa Jadi Peluang Pendidikan bagi Indonesia

Global
Rangkuman Hari Ke-581 Serangan Rusia ke Ukraina: Bulgaria Kirim Rudal Tua | Evakuasi Anak-anak Zaporizhzhia

Rangkuman Hari Ke-581 Serangan Rusia ke Ukraina: Bulgaria Kirim Rudal Tua | Evakuasi Anak-anak Zaporizhzhia

Global
Jerman Selidiki Dugaan Kejahatan Perang oleh Rusia di Gostomel Ukraina

Jerman Selidiki Dugaan Kejahatan Perang oleh Rusia di Gostomel Ukraina

Global
Bulgaria Akan Kirim Senjata Era Soviet yang Sudah Tua dan Cacat ke Ukraina

Bulgaria Akan Kirim Senjata Era Soviet yang Sudah Tua dan Cacat ke Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com