Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Gencatan Senjata 72 jam Disepakati di Sudan

Kompas.com - 25/04/2023, 10:13 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KHARTOUM, KOMPAS.com - Gencatan senjata 72 jam yang ditengahi Amerika Serikat antara para jenderal yang berebut kekuasaan di Sudan secara resmi mulai berlaku pada Selasa (25/4/2023).

Ini terjadi setelah pertempuran di Sudan berlangsung selama 10 hari, menewaskan 400 orang, melukai ribuan orang, dan memicu eksodur massal orang asing.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, para jenderal yang bertikai di Sudan telah menyetujui gencatan senjata selama tiga hari yang akan dimulai pada Selasa ini.

Baca juga: Sekjen PBB Sebut Konflik di Sudan Terus Memburuk, Peringatkan Ini

Gencatan senjata kali ini diharapkan dapat benar-benar dipatuhi oleh kedua belah pihak.

Sebab, gencatan senjata sebelumnya yang bertujuan untuk menghentikan konflik di negara Afrika itu nyatanya dengan cepat hancur.

"Menyusul negosiasi yang intens selama 48 jam terakhir, Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sepakat menerapkan gencatan senjata nasional mulai 24 April tengah malam, selama 72 jam," kata Blinken dalam pernyataan dua jam sebelum gencatan senjata mulai berlaku.

"Dalam periode ini, Amerika Serikat mendesak SAF dan RSF agar segera dan sepenuhnya menegakkan gencatan senjata," tambahnya, dikutip dari AFP.

Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat juga bekerja dengan mitra untuk membentuk komisi yang akan merundingkan gencatan senjata permanen di Sudan.

Blinken sendiri bertemu Menteri Luar Negeri Kenya di Washington, pada Senin (24/4/2023) pagi guna membahas upaya perdamaian.

Baca juga:

Mereka juga berbicara melalui telepon dengan rekan-rekan dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Sementara itu, baik RSF dan SAF sama-sama menyatakan komitmen mematuhi kesepakatan genjatan senjata.

“Gencatan senjata ini bertujuan untuk membangun koridor kemanusiaan, memungkinkan warga dan penduduk untuk mengakses sumber daya penting, perawatan kesehatan, dan zona aman, sementara juga mengevakuasi misi diplomatik,” cuit paramiliter RSF.

Dalam sebuah pernyataan di Facebook, SAF mengatakan, akan mematuhi gencatan senjata dengan syarat para pesaingnya melakukannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com