Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zelensky Kecam Perlakuan Rusia terhadap Muslim di Crimea

Kompas.com - 08/04/2023, 06:13 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (7/4/2023) mengkritik perlakuan Rusia terhadap komunitas minoritas muslim Tatar di Crimea yang kini dikuasai Kremlin.

Dia pun berjanji akan mengambil alih kembali wilayah di Laut Hitam itu dari Rusia.

Rusia merebut kendali semenanjung Crimea dari Ukraina pada 2014 dan mendorong penyelenggaraan referendum tentang aneksasi yang dikutuk sebagai penipuan dan tidak sah oleh Ukraina dan sekutu Baratnya.

Baca juga: Ukraina Beri Rusia Tawaran: Angkat Kaki dari Crimea atau Bertempur Habis-habisan

"Upaya Rusia untuk memperbudak Ukraina dimulai persis dengan pendudukan Crimea, tepatnya dengan represi terhadap kebebasan Crimea, Ukraina dan Tatar Crimea, serta muslim Krimea," kata Zelensky saat hadir dalam acara buka puasa resmi kenegaraan pertama, dikutip dari AFP.

Presiden Ukraina mengatakan hal demikian di hadapan para pemimpin muslim Ukraina dan duta besar dari negara-negara muslim.

Komunitas Tatar sendiri menyumbang 12-15 persen dari 2 juta penduduk Crimea. Sebagian besar anggota komunitas muslim Tatar ini dilaporkan memboikot ferendum aneksasi Crimea pada tahun 2014.

Rusia kemudian melarang majelis-majelis tradisional minoritas muslim Tatar di Crimea-.

Rusia menyatakan mejelis tersebut sebagai organisasi ekstremis dan sejak itu telah memenjarakan beberapa anggota komunitas itu dengan alasan masalah keamanan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-407 Serangan Rusia ke Ukraina: Pasukan Kyiv Kukuh Pertahankan Bakhmut, Xi Jinping Bersedia Berbicara dengan Zelensky

"Tidak ada alternatif bagi Ukraina atau bagi dunia, selain de-okupasi Crimea. Kami akan kembali ke Crimea," kata Zelensky, sebelum menyerahkan penghargaan kepada beberapa prajurit muslim Ukraina.

Berbicara di sebuah masjid di luar pusat ibu kota Kyiv, Zelensky, mengumumkan bahwa Ukraina memulai tradisi baru untuk mengadakan buka puasa resmi, buka puasa setiap hari selama bulan suci Ramadhan.

"Ukraina berterima kasih kepada umat Islam di negara kami dan kepada semua orang di komunitas muslim dunia yang, seperti kami, merindukan perdamaian dan perlindungan dari kejahatan," tambahnya.

Beberapa negara mayoritas muslim, termasuk Turkiye dan Arab Saudi, telah memosisikan diri sebagai mediator dalam konflik di Ukraina, menengahi perjanjian antara Kyiv dan Moskwa tentang ekspor biji-bijian atau pertukaran tahanan.

Di sisi lain, Rusia memiliki minoritas muslim yang besar dari wilayah selatan, termasuk Chechnya dan Dagestan. Banyak dari mereka juga berjuang untuk Moskwa di Ukraina.

Baca juga: Xi Jinping Disebut Siap Turun Gunung Bantu Akhiri Perang Rusia Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com