Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stormy Daniels Bangga Usai Trump Didakwa

Kompas.com - 01/04/2023, 12:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MANHATTAN, KOMPAS.com - Mantan bintang porno Stormy Daniels mengaku bangga setelah eks Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump didakwa atas kasus suap terhadap dirinya.

Dalam wawancara dengan surat kabar Inggris The Times yang diterbitkan pada Jumat (31/3/2023), Daniels menyebutkan bahwa dakwaan pidana itu menunjukkan Trump tidak lagi tak tersentuh.

"Saya bangga," kata perempuan berusia 44 tahun itu. Wawancara dilakukan di lokasi yang dirahasiakan di Amerika Serikat.

Baca juga: Kronologi Kasus Trump dengan Bintang Porno Stormy Daniels dan Isu Uang Tutup Mulut Rp 2 Miliar

"Trump tidak lagi tak tersentuh," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

"Sisi lainnya adalah itu akan terus memecah belah orang dan membuat mereka angkat senjata. Dia sudah berhasil menghasut kerusuhan, dan menyebabkan kematian serta kehancuran."

Daniels lalu memperingatkan, "Apapun hasilnya, itu akan menyebabkan kekerasan, dan akan ada korban luka dan kematian."

Mantan aktris film dewasa yang lahir dengan nama Stephanie Clifford itu mengeklaim, dia berhubungan seks dengan Trump pada 2006, beberapa bulan setelah istri ketiga Trump yaitu Melania melahirkan Barron.

Donald Trump dan bintang porno Stormy Daniels saat bertemu di resor golf Nevada, Danau Tahoe, Amerika Serikat, pada 2006.CNN Donald Trump dan bintang porno Stormy Daniels saat bertemu di resor golf Nevada, Danau Tahoe, Amerika Serikat, pada 2006.
Dewan juri New York mendakwa Trump atas pembayaran uang tutup mulut 130.000 dollar AS (Rp 2 miliar) agar Stormy Daniels tidak buka suara soal skandal itu selama kampanye pilpres 2016.

Kasus hukum ini bergantung apakah itu dianggap kontribusi terlarang bagi dana kampanye Trump.

Baca juga:

Saat memprediksi dakwaannya, Trump meminta pendukungnya protes dan memperingatkan dapat menyebabkan kematian serta potensi kehancuran bagi negara.

Dalam wawancara, Daniels mengaku baru kali ini takut atas kasus yang sudah berlangsung lama.

Dia mengeklaim, beberapa jam setelah dakwaan Trump dijatuhkan pada Kamis (30/3/2023), ancaman kekerasan ekstrem dan pembunuhan mulai berdatangan ke media sosial, e-mail, dan ponselnya.

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara dengan wartawan dalam penerbangannya setelah kampanye di Waco Regional Airport, Texas, 25 Maret 2023, untuk menuju West Palm Beach di Florida.AP PHOTO/EVAN VUCCI Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara dengan wartawan dalam penerbangannya setelah kampanye di Waco Regional Airport, Texas, 25 Maret 2023, untuk menuju West Palm Beach di Florida.
Daniels bersedia bersaksi di pengadilan melawan Trump jika diminta, meski sejauh ini dia belum dipanggil.

"Aku pernah melihatnya telanjang. Dia tidak mungkin takut kalau pakaiannya dipakai."

"Aku tidak takut, tidak ada yang kusembunyikan, dan aku harap bisa memberitahu semua orang apa yang kuketahui."

Investigasi di New York ini adalah yang pertama mencapai keputusan dakwaan dari tiga penyelidikan besar terhadap Trump. Dua lainnya adalah kerusuhan Gedung Capitol dan klaim suara palsu di negara bagian Georgia saat pilpres AS 2020.

Baca juga: Siapa Stormy Daniels? Ini Ceritanya tentang Apa yang Terjadi dengan Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com