Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didakwa Suap Bintang Porno, Trump Angkat Suara

Kompas.com - 31/03/2023, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Mantan Presiden AS Donald Trump angkat suara setelah dewan juri pengadilan New York City akan menjatuhkan dakwaan atas kasus suap bintang porno Stormy Daniels.

Trump dituduh menyuap Stormy Daniels gar tutup mulut dan tidak mengungkapkan perselingkuhannya dengan sang mantan presiden sebelum pemilihan presiden (pilpres) AS 2016.

Dilansir dari The Independent, dewan juri memutuskan untuk mendakwa Trump pada Kamis (30/3/2023) dan surat dakwaan tersebut sudah disegel.

Baca juga: Apakah Arti Dakwaan terhadap Trump? Apa yang Terjadi Setelahnya?

Trump lantas angkat suara melalui media sosial besutannya, Truth. Trump mengeklaim bahwa dirinya menjadi korban dakwaan yang bermotif politik.

“Para preman dan monster kiri radikal ini baru saja mendakwa Presiden ke-45 Amerika Serikat, dan kandidat terkemuka dari Partai Republik, sejauh ini, untuk pencalonan presiden 2024,” tulis Trump.

Dia menambahkan, dakwaan tersebut sama saja sebuah serangan terhadap negara.

“Itu juga serangan bertubi-tubi pada pemilu bebas dan adil kita. AS sekarang adalah bangsa dunia ketiga, bangsa yang merosot secara serius. Sangat sedih,” ujar Trump.

Baca juga: Trump Didakwa, Jadi Presiden AS Pertama yang Terjerat Kasus Kriminal

Dalam pernyataan terpisah, Trump menyebut kasus terhadapnya sebagai penganiayaan politik dan campur tangan tertinggi dalam pemilu.

Dia juga mengeklaim bahwa dakwannya adalah yang terbaru dari serangkaian upaya dari Partai Demokrat untuk menghancurkan dia dan gerakan politiknya.

Dia juga menuduh Partai Demokrat menggunakan sistem peradilan sebagai senjata untuk menghukum lawan politik yang akan mencalonkan lagi sevagai kandidat Presiden AS.

Baca juga: Resmi, Trump Akan Didakwa Menyuap Bintang Porno

Dia juga menuduh Jaksa Wilayah Alvin Bragg melalukan pekerjaan kotor dari Joe Biden dan mengabaikan kasus pembunuhan dan perampokan yangs seharusnya menjadi fouksnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus tersebut menjadikan Trump sebagai presiden atau mantan presiden AS pertama yang hadapi dakwaan kriminal.

Dakwaan terhadap politikus Partai Republik berusia 76 tahun itu pun diyakini akan mengguncang persaingan menuju Gedung Putih di mana Trump mencoba untuk kembali berkontestasi.

Baca juga: Kemungkinan Dakwaan untuk Trump Mundur Paling Cepat 24 April 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com