NEW YORK, KOMPAS.com - Dewan juri New York pada Kamis (30/3/2023) telah memutuskan untuk mendakwa mantan Presiden AS Donald Trump atas pemberian uang tutup mulut yang dilakukan kepada seorang bintang porno selama kampanyenya tahun 2016.
Keputusan ini menjadikan Trump sebagai presiden atau mantan presiden Amerika Serikat pertama yang hadapi dakwaan kriminal.
Dakwaan terhadap politisi Partai Republik berusia 76 tahun itu pun diyakini akan mengguncang persaingan menuju Gedung Putih yang tengah diupayakan kembali oleh Donald Trump.
Baca juga: Resmi, Trump Akan Didakwa Menyuap Bintang Porno
Dia sendiri telah menyangkal semua tuduhan terkait pembayaran uang suap menjelang pemilu 2016 tersebut.
The New York Times melaporkan, dakwaan kejahatan yang diajukan oleh kantor kejaksaan Manhattan tersebut kemungkinan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.
Surat kabar tersebut mengutip keterangan dari empat orang yang mengetahui hal itu.
Sebelumnya, pada 18 Maret lalu, Trump sempat menyatakan bahwa dirinya kemungkinan akan ditangkap dalam beberapa hari ke depan terkait kasus pemberian uang suap kepada Stormy Daniels.
Trump dilaporkan telah memberikan uang senilai 130.000 dollar AS kepada bintang porno itu beberapa pekan sebelum hari pemilu 2016. Pemberian uang dimaksudkan untuk mencegah Stormy Daniels mengungkap hubungan seksnya dengan Trump satu dekade sebelumnya ke muka publik.
Baca juga: Kemungkinan Dakwaan untuk Trump Mundur Paling Cepat 24 April 2023
Dalam perkiraan pendakwaannya, Trump kemudian menyerukan kepada para pendukungnya untuk berunjuk rasa dan menyampaikan peringatan ancaman bahwa hal itu dapat berujung pada “potensi kematian dan kehancuran” yang dapat menjadi bencana besar bagi AS.
Tetapi, setelah berhari-hari tanpa kejelasan, yang membuat New York bersiap menghadapi gelombang protes, panel dewan juri kembali dikumpulkan jaksa Manhattan untuk menimbang apakah perlu kembali mendengarkan saksi sebelum memutuskan ada tidaknya dakwaan. Kemudian, prospek pendakwaan pada saat itu mulai surut.
Dikutip dari AFP, Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan Alvin Bragg mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menghubungi pengacara Trump pada Kamis malam guna mengkoordinasikan penyerahan mantan Presiden AS untuk dakwaan di New York.
Trump tidak segera berkomentar di akun Truth Social-nya, menyusul laporan tentang keputusan dewan juri untuk mendakwanya.
Meski demikian, putra Donald Trump, Eric Trump, mengecam dakwaan itu sebagai sebagai balas dendam yang ditujukan untuk menggagalkan kampanyenya pada pemilihan presiden 2024.
Dia mengatakan, keputusan dewan juri untuk mendakwa Trump sebagai sebuah penargetan oportunistik seorang lawan politik.
Baca juga: New York Masih Menunggu Apakah Trump Ditangkap atau Tidak
Mantan pengacara Trump, Michael Cohen, yang bersaksi di hadapan dewan juri, memberi tahu Kongres pada 2019 bahwa dirinya memberi sejumlah uang kepada Daniels atas nama Trump yang kemudian diganti.
Jaksa mengatakan, cek tersebut tidak terdaftar dengan benar, dan dewan juri diminta mempertimbangkan apakah laporan keuangan tersangka juga merupakan bagian dari upaya menutup-nutupi sesuatu, yang dimaksudkan untuk menguntungkan kampanye pemilu Trump dengan mengubur skandal itu.
Penyelidikan di New York adalah yang pertama, yang mencapai sebuah keputusan pendakwaan dari tiga kasus penyelidikan terhadap Trump.
Dilaporkan AFP, Trump juga menghadapi penyelidikan kasus kejahatan di Georgia terkait dengan pemilu AS 2020 dan di Washington terkait serangan para pendukungnya ke gedung Kongres AS, Capitol Hill, pada 6 Januari 2021, yang berharap dapat mempertahankan Trump sebagai presiden setelah kalah dalam pemilu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.