Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Konsumsi Berlebihan Orang Kaya Harus Dibatasi Agar Tak Merusak Bumi

Kompas.com - 03/03/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

BRUSSEL, KOMPAS.com - Pemerintah dan bisnis harus mulai menerapkan kesepakatan segera untuk menghentikan perusakan ekosistem Bumi sesegera mungkin.

Ini disampaikan penjabat kepala keanekaragaman hayati PBB, mendesak negara-negara kaya untuk mengatasi konsumsi berlebihan sumber daya planet ini.

David Cooper, penjabat sekretaris eksekutif baru untuk konvensi PBB tentang keanekaragaman hayati (CBD), mengatakan negara dan perusahaan harus segera bertindak berdasarkan perjanjian bersejarah bulan Desember di Montreal.

Baca juga: Di Konferensi PBB, Menlu Retno Sebut Upaya Pelucutan Senjata Nuklir Tak Ada Kemajuan

Perjanjian mencakup target untuk melindungi 30 persen Bumi, mereformasi 500 miliar dollar AS subsidi yang merusak lingkungan, dan menangani serta mengungkapkan dampak bisnis terhadap keanekaragaman hayati.

Beberapa ilmuwan percaya manusia menyebabkan peristiwa kepunahan massal keenam di Bumi karena konsumsi berlebihan dan polusi, menyebabkan hilangnya nyawa terbesar sejak zaman dinosaurus.

Terlepas dari peringatan ilmiah, pemerintah tidak pernah memenuhi target keanekaragaman hayati PBB yang telah mereka tetapkan sendiri dan ada upaya besar untuk memastikan dekade ini berbeda.

“Hasilnya harus tercapai pada tahun 2030, artinya tindakan harus diambil sekarang. Itu berarti kami membutuhkan uang dan rencana dari pemerintah sekarang,” kata Cooper, seperti dilansir dari Guardian.

“Negara-negara harus bekerja pada target nasional dan menyetujui rencana pemerintah. Hal utama pada tahap ini adalah menanyakan apa arti kesepakatan tersebut bagi sektor pertanian, infrastruktur, kesehatan, pembangunan perkotaan dan pembangunan ekonomi," tambahnya.

Cooper mengambil alih jabtan Elizabeth Mrema, yang baru-baru ini menjadi wakil kepala lingkungan PBB.

Cooper, yang berkebangsaan Inggris, telah menjadi wakil kepala keanekaragaman hayati PBB sejak 2015 dan memainkan peran kunci dalam negosiasi Cop15 di Montreal.

Baca juga: Pemukim Israel Serang Kota Huwara, Dewan Keamanan PBB Didesak Lindungi Warga Sipil Palestina

Cooper mengatakan penting bahwa negara-negara donor memenuhi komitmen keuangan mereka yang disepakati di Cop15 dan mengatakan bisnis juga harus mulai menyesuaikan praktik mereka.

Kesepakatan akhir yang ditandatangani di Montreal mencakup target bagi bisnis untuk menilai dan mengungkapkan dampaknya terhadap alam.

“Bisnis, terutama bisnis besar dan transnasional, perlu memperhitungkan dengan baik dampaknya terhadap keanekaragaman hayati, serta ketergantungan mereka terhadapnya," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa negara kaya dan orang kaya memiliki tanggung jawab khusus untuk menyukseskan kesepakatan.

Baca juga: Indonesia Calonkan Diri sebagai Anggota Dewan HAM PBB 2024-2026

“Kita di negara kaya, terutama orang kaya di negara kaya, perlu melihat jejak mereka sendiri. Di planet dengan sumber daya terbatas, konsumsi berlebih oleh orang kaya khususnya harus dibatasi, jika tidak maka tidak akan bertambah,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com