WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Direktur CIA William Burns mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin angkuh karena menganggap bisa memaksa negara lain untuk menyerah.
Hal tersebut diungkapkan Burns ketika diwawancarai Margaret Brennan dari CBS dalam momen peringatan setahun invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir dari Daily Beast, Senin (27/2/2023), dalam wawancara tersebut Burns membahas perspektif komunitas intelijen tentang rencana Rusia ke depan dalam perang.
Baca juga: Putin Sebut Perang di Ukraina Penting Demi Eksistensi Rusia dan Rakyatnya
Burns menyampaikan, dia telah berbicara dengan kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia Sergey Naryshkin.
Burns merasa kecewa dalam pemicaraan itu. Dia juga menyampaikan bahwa Rusia menunjukkan arogansi yang tidak mencerminkan pertahanan gigih Ukraina.
“Itu adalah sikap menantang dari pihak Naryshkin serta rasa sombong dan keangkuhan, yang mencerminkan pandangan Putin sendiri,” ucap Burns.
“Dia percaya dia dapat menghancurkan Ukraina dan melemahkan sekutu Eropa kita, bahwa kelelahan politik pada akhirnya akan muncul,” sambung Burns.
Baca juga: Putin Tuduh NATO Terlibat Perang Rusia-Ukraina dengan Kirim Senjata
Dia menyampaikan, Putin menganggap orang Amerika mengalami gangguan defisit perhatian dan pada akhirnya kita akan beralih ke masalah lain.
“Putin, dalam banyak hal, menurut saya, percaya hari ini bahwa dia tidak bisa menang untuk sementara waktu, tetapi dia tidak bisa kalah,” ujar Burns.
Dia juga menegaskan kembali dukungan AS untuk Ukraina.
Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan juga tampil dalam sebuah wawancara dengan menuturkan bahwa AS tetap akan mendukung Ukraina.
Baca juga: Pidato Putin Jelang Setahun Invasi Ukraina, Tetap Kibarkan Perang?
Dalam acara Meet the Press, Sullivan mengatakan bahwa AS berkomitmen untuk mendukung apa pun versi kemenangan Ukraina, tetapi menolak ketika diminta untuk mendefinisikannya.
Meski demikian, dia juga mengatakan bahwa AS tidak akan berkomitmen untuk mengirim pesawat F-16 ke negara itu.
Dia juga tidak akan mengatakan apakah AS akan mendukung upaya untuk merebut kembali Crimea yang dicaplok Rusia, bahkan jika Ukraina menyatakannya sebagai bagian dari kemenangan.
“Hal kritis saat ini adalah mereka perlu merebut kembali wilayah di Selatan dan Timur yang saat ini menjadi fokus mereka. Dan kami perlu memberi mereka alat untuk bisa melakukan itu,” kata Sullivan.
“Di mana kita sekarang adalah bahwa kita perlu fokus pada jangka pendek, karena sangat penting bagi kita untuk bergerak cepat dan kita bergerak dengan tegas untuk membantu mereka merebut kembali wilayah di seberang garis kontak yang saat ini diduduki pasukan Rusia,” imbuh Sullivan.
Baca juga: Putin Hendak Pamerkan Rudal Antrabenua Nuklir, Ternyata Uji Cobanya Gagal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.