LONDON, KOMPAS.com - Inggris memperingati satu tahun invasi Ukraina dengan mengeluarkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia, termasuk larangan ekspor pada setiap barang yang telah digunakan di medan perang dan larangan impor barang besi dan baja.
Inggris telah membekukan aset dan menargetkan gelombang pejabat dan perusahaan Rusia pada tahun lalu.
Ini dilakukan dalam upaya melumpuhkan ekonomi Moskwa dan mengekang kemampuannya untuk berperang.
Baca juga: 24 Februari 2022, Hari Ketika Rusia Invasi Ukraina
Dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, pada hari Jumat (24/2/2023) Inggris dikatakan akan menargetkan 92 individu dan entitas lainnya, termasuk sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin seperti bos Nord Stream 2, Matthias Warnig.
Menjelang pertemuan antara para pemimpin Kelompok Tujuh dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Inggris mengatakan sanksi dan tindakan perdagangan yang terkoordinasi secara internasional akan menargetkan suku cadang pesawat, peralatan radio, dan komponen elektronik.
"Hari ini kami memberikan sanksi kepada elite yang menjalankan industri utama Putin dan berkomitmen untuk melarang ekspor ke Rusia dari setiap barang yang ditemukan Rusia digunakan di medan perang," kata Menteri Luar Negeri James Cleverly.
Eksekutif lain yang menjadi sasaran termasuk mereka yang bekerja di perusahaan tenaga nuklir milik negara Rosatom dan lainnya yang bekerja di kelompok pertahanan dan bank Rusia.
Ini juga akan melarang impor 140 barang termasuk produk besi dan baja yang diproses di negara ketiga.
Baca juga: Raja Charles III Kutuk Serangan Tak Beralasan Rusia di Ukraina
"Sanksi perdagangan berhasil. Impor barang Inggris dari Rusia telah turun 99 persen sejak sebelum invasi, dan ekspor barang ke Rusia telah turun hampir 80 perden," kata Sekretaris Bisnis dan Perdagangan, Kemi Badenoch.
Baca juga: Rusia Luncurkan Pesawat Penyelamat ke Stasiun Luar Angkasa
Pertemuan para pemimpin G7 dan Zelenskiy diperkirakan akan membahas sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.