Menlu China Tiba di Moskwa Jelang Setahun Perang Rusia-Ukraina

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri China Wang Yi tiba di Moskwa jelang setahun peringatan perang Rusia-Ukraina, menurut laporan BBCpada Rabu (22/2/2023).

Wang Yi, yang ditunjuk sebagai penasihan kebijakan luar negeri utamanya Presiden Xi Jinping pada bulan lalu, mendarat di Rusia dalam pemberhentian terakhir tur internasional delapan hari.

Sebelumnya, menteri berusia 69 tahun itu mengunjungi Perancis, Italia, Hongaria, dan Jerman untuk menghadiri konferensi keamanan.

Baca juga: China: Berhenti Teriak Hari Ini Ukraina, Besok Taiwan

Dikutip dari CNN, Wang Yi tiba di Moskwa pada Selasa (21/2/2023) dan bertemu Kepala Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev.

Kementerian Luar Negeri China menyebutkan, kedua pejabat itu sepakat menentang mentalitas Perang Dingin, konfrontasi blok, dan oposisi ideologis, sebagai kritik terselubung terhadap AS.

Wang dan Patrushev juga bertukar pandangan tentang masalah Ukraina, tambah keterangan Kemlu China tanpa memberikan rincian.

Selanjutnya, Wang Yi akan bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Rabu.

Baca juga:

• Delegasi China Dapat Sambutan Hangat Saat Kunjungi Oposisi Taiwan
• China Mengaku Sangat Prihatin atas Konflik Ukraina, Janji Promosikan Dialog
• China Kecam Pernyataan AS yang Tuding Beijing Pertimbangkan Suplai Senjata ke Rusia

Belum diketahui apakah Wang Yi juga akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, tetapi juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin (20/2/2023) berkata, "Kami tidak mengesampingkan (pertemuan itu)."

Adapun Nikkei Asia yang mengutip laporan The Wall Street Journal menyebutkan, Wang Yi kemungkinan akan bertemu Putin untuk membahas kedatangan Presiden China Xi Jinping ke Rusia.

Kedatangan Wang Yi di Moskwa dilakukan setelah Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada Senin (20/2/2023).

Agenda Biden di Ukraina menunjukkan dukungan AS bagi negara tersebut, yang juga disokong oleh para sekutu Eropa lainnya selama setahun terakhir melalui bantuan militer, kemanusiaan, serta sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Baca juga: Cara Biden Diam-diam ke Ukraina: Naik Pesawat Gelap dan Kereta Malam