Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Turkiye dan Suriah Bencana Alam Terburuk dalam 100 Tahun

Kompas.com - 15/02/2023, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

ANKARA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (14/2/2023) mengatakan bahwa gempa bumi mematikan di Turkiye dan Suriah merupakan bencana alam terburuk di kawasan itu dalam 100 tahun terakhir.

"Kami menyaksikan bencana alam terburuk di wilayah Eropa selama satu abad. Kami masih mempelajari besarnya bencana ini. Kerugian yang sebenarnya belum diketahui," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge dalam sebuah konferensi pers.

Turkiye adalah salah satu dari 53 negara yang terdaftar di WHO wilayah Eropa, sementara negara tetangganya, Suriah, berada di wilayah Mediterania Timur.

Baca juga: Erdogan: Gempa di Turkiye Sama Kuatnya dengan Ledakan Bom Atom

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa jumlah korban tewas di negaranya telah meningkat menjadi 35.418 orang.

Kelompok penyelamat sukarelawan Pertahanan Sipil Suriah, yang juga dikenal dengan nama The White Helmets, mengatakan jumlah korban tewas telah mencapai 2.166 orang di daerah yang dikuasai oposisi.

Sementara Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan, 1.414 orang tewas di daerah yang dikuasai pemerintah.

Angka-angka terbaru ini membuat total korban tewas dalam bencana ini menjadi sedikitnya 39.000 orang.

Baca juga: Korban Gempa Suriah: Tidak Ada Tenda, Tak Ada Bantuan, Tak Ada Apa Pun

UNICEF: Lebih dari tujuh juta anak terdampak

Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF, mengatakan bahwa lebih dari tujuh juta anak telah terdampak oleh gempa bumi di Turkiye-Suriah dan menyatakan kekhawatirannya terhadap ribuan lainnya yang telah meninggal dunia.

"Di Turkiye, jumlah total anak-anak yang tinggal di 10 provinsi yang dilanda dua gempa bumi adalah 4,6 juta anak. Di Suriah, 2,5 juta anak terkena dampaknya," kata juru bicara UNICEF James Elder kepada wartawan di Jenewa.

"UNICEF khawatir ribuan anak telah tewas," kata Elder, seraya memperingatkan bahwa bahkan tanpa jumlah yang diverifikasi, jelas sekali bahwa jumlah tersebut akan terus bertambah.

Mengingat jumlah korban tewas yang terus meningkat, Elder mengatakan bahwa"banyak sekali anak-anak yang kehilangan orang tua akibat gempa bumi dahsyat ini.

Baca juga: Korban Gempa Turkiye: Keluarga Saya Masih Tertimbun, tapi Petugas Penyelamat Sudah Pergi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com