Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Ankara Petakan Kebutuhan WNI Korban Gempa Turkiye: Logistik hingga Kepastian Studi

Kompas.com - 11/02/2023, 07:35 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Dubes RI untuk Turkiye, Lalu Muhamad Iqbal, telah menemui 123 WNI yang dievakuasi akibat gempa Turkiye pada Jumat (10/2/2023).

Pertemuan dilakukan sembari diadakan makan siang bersama dengan sejumlah anggota staf KBRI Ankara.

Dalam kesempatan itu, Dubes Iqbal mencoba mendengarkan dengan seksama curahan hati dari para WNI yang menjadi korban gempa Turkiye.

Baca juga: UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, 23.726 Orang Tewas, Pengungsi Butuh Makanan Hangat

Dia memastikan bahwa KBRI Ankara akan terus membantu mereka menyelesaikan masalah ikutan akibat bencana.

Forum curhat itu diadakan di Wisma Duta, kediaman resmi Duta Besar yang saat ini menjadi tempat penampungan para WNI tersebut.

“Saya pastikan kepada teman-teman sekalian bahwa kami tidak akan berhenti setelah evakuasi. Kami akan membantu teman-teman menyelesaikan masalah yang muncul akibat bencana ini semaksimal mungkin. Kami ingin agar teman-teman segera mulai hidup normal kembali,” ujar Dubes Iqbal dalam pertemuan itu, sebagaimana tertuang dalam rilis dari KBRI Ankara, Sabtu (11/2/2023).

KBRI Ankara mengidentifikasi ada berbagai masalah yang dihadapi oleh para WNI korban gempa.

Ini mulai dari masalah logistik karena saat menyelamatkan diri sebagaian besar dari mereka tidak membawa pakaian, sepatu, dan barang pribadi penting lainnya.

Baca juga: Gempa Turkiye dan Suriah: Berapa Lama Seseorang Bisa Bertahan Hidup di Bawah Puing-puing?

KBRI Ankara juga menemukan sebagian WNI mengalami trauma, penyakit-penyakit akibat tekanan pikiran, hilang paspor, hilang kartu tinggal, hilang dokumen-dokumen penting, dan hilang akses perbankan.

WNI yang sebagian besar adalah pelajar tersebut juga mencemaskan mengenai kelanjutan studi mereka.

“Mulai malam ini Tim Konsuler akan menemui para WNI satu persatu untuk memetakan masalah yang masing-masing WNI hadapi serta mencarikan solusinya. Yang jelas mereka butuh harapan dan arah mereka ke depan. Itulah yang kami lakukan, memberikan mereka kepastian bahwa KBRI akan terus membantu,” ujar Rahmawati, Diplomat Senior Perlindungan WNI dan Kekonsuleran KBRI Ankara.

Guna membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi para WNI, KBRI Ankra sudah dan akan memberikan beberapa jenis bantuan.

Di antaranya, berupa penerbitkan paspor baru, membantu pengurusan kartu tanda penduduk di Turkiye yang baru ke imigrasi, menerbitkan surat keterangan kehilangan dokumen untuk memudahkan penerbitan dokumen penting di Indonesia, mendampingi penerbitan dokumen perbankan setempat, dan terus memberikan perawatan ke dokter bagi yang masih memiliki keluhan kesehatan.

Khusus untuk pelajar, Dubes Iqbal dalam waktu dekat akan menemuni Dewan Perguruan Tinggi Turkiye untuk menjajaki kemungkinan para mahasiswa dapat melanjutkan studi di universitas negeri lainnya di Turkiye.

Baca juga: UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, 21.051 Orang Tewas, PBB: Ini Momen Persatuan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com