KOMPAS.com – Berita tentang kemungkinan nasib pilot Susi Air yang disandera di Papua jika tuntutan TPNPB tak dipenuhi memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita baik mantan TKW yang menjadi korban penyiksaan di Hong Kong, Kartika Puspitasari akhirnya diputuskan berhak mendapat ganti rugi sebesar Rp1,67 miliar.
Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat update jumlah korban tewas dalam gempa Turkiye dan Suriah telah mencapai 21.000 orang lebih.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pria Transgender Hamil dan Melahirkan | Balon Mata-mata China Awasi Militer
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Jumat (10/2/2023) hingga Sabtu (11/2/2023) pagi yang dapat Anda simak:
Memasuki hari ketiga sejak insiden pembakaran pesawat Susi Air, Pemerintah Indonesia mengatakan telah berkomunikasi dengan Pemerintah Selandia Baru.
Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) meminta Pemerintah Indonesia untuk jujur terkait status sandera pilot Philip Mehrtens, yang berkewarganegaraan Selandia Baru.
Pada Selasa (7/2/2023), Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen M Saleh Mustafa sudah mengonfirmasi bahwa pilot Susi Air PK-BVY, Philip Mehrtens, dibawa oleh kelompok EK alias Egianus Kogoya.
Baca berita selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Gempa Turkiye-Suriah 11.236 Tewas | Putri Kim Jong Un Muncul Lagi
Mantan tenaga kerja wanita (TKW) atas nama Kartika Puspitasari yang menjadi korban penyiksaan oleh majikan di Hong Kong akhirnya diputuskan berhak mendapat ganti rugi 868.607 dollar Hong Kong (sekitar Rp1,67 miliar) pada Jumat (10/2/2023).
Penyiksaan yang menimpa perempuan 40 tahun tersebut telah menjadi berita utama dalam satu dekade lalu dan memicu protes atas perlakuan terhadap pekerja rumah tangga di Hong Kong.
Mantan majikannya telah dihukum dan dipenjara pada 2013 setelah terbukti melakukan aksi kekerasan selama dua tahun terhadap Kartika.
Baca berita selengkapnya di sini
Gempa Turkiye dan Suriah membawa jumlah korban tewas yang terus bertambah.
Terakhir, angkanya dilaporkan telah mencapai 21.000 lebih di kedua negara yang saling berbatasan tersebut.
Dalam pernyataan terbarunya, Wakil Presiden Turkiye Fuat Oktay, mengatakan sedikitnya 17.674 orang tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang pada Senin (6/2/2023) dini hari itu di negaranya.