Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balon Mata-mata China Terlacak Terbang di Langit AS, Pentagon Pertimbangkan Tembak

Kompas.com - 03/02/2023, 07:52 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pentagon melacak keberadaan balon mata-mata China yang terbang tinggi di atas Amerika Serikat, tampaknya untuk mengawasi situs senjata nuklir yang sangat sensitif.

Seorang pejabat senior Pentagon menyebut, atas permintaan Presiden Joe Biden, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan pejabat tinggi militer mempertimbangkan untuk menembak jatuh balon tersebut.

Tetapi, keputusan itu urung dilakukan karena dianggap akan membahayakan terlalu banyak orang di daratan.

Baca juga: AS Terus Pantau Kapal Mata-mata Rusia di Lepas Pantai Hawaii

Pejabat itu mengatakan, balon terbang di atas wilayah barat laut AS yang terdapat pangkalan udara sensitif dan rudal strategis.

"Jelas, maksud dari balon ini adalah untuk pengawasan, dan jalur penerbangan saat ini membawanya ke sejumlah situs sensitif," kata pejabat Pentagon yang enggan disebut namanya, diberitakan AFP.

Tetapi, Pentagon tidak yakin itu merupakan ancaman intelijen yang sangat berbahaya.

"Kami menilai balon ini memiliki nilai aditif yang terbatas dari sudut pandang pengumpulan intelijen," kata pejabat tersebut.

Disebutkan bahwa, Balon telah memasuki wilayah udara AS beberapa hari yang lalu dan intelijen AS telah melacaknya jauh sebelum itu.

Setelah Biden menanyakan opsi untuk merespons keberadaan balon mata-mata, Austin pada Rabu (2/1/2023) lantas mengadakan diskusi dengan petinggi Pentagon. Posisinya saat itu sedang berada di Filipina.

Baca juga: Iran Eksekusi Alireza Akbari dengan Cara Digantung, Dituduh Jadi Mata-mata Inggris

Jet tempur pun diterbangkan untuk memeriksa balon saat berada di atas Montana saat diskusi berlangsung.

Tetapi, keputusan Pentagon adalah untuk tidak mengambil tindakan kinetik karena risiko keselamatan dan keamanan orang-orang di lapangan dari kemungkinan medan puing.

Juru Bicara Pentagon Pat Ryder membenarkan bahwa balon itu masih terlacak di wilayah udara AS.

"Balon tersebut saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial. Itu tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di darat," kata Ryder dalam sebuah pernyataan pada Kamis.

Dalam catatan, China sedniri pernah mengirim balon pengawasan ke Amerika Serikat di masa lalu.

Namun, menurut pejabat senior Pentagon yang enggan disebut namanya itu, balon kali ini ini bertahan lebih lama di wilayah udara AS.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com