Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Putih Nyatakan Status Darurat Covid-19 di AS Akan Berakhir 11 Mei

Kompas.com - 31/01/2023, 07:47 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih pada Senin (30/1/2023) menyatakan, status darurat nasional dan darurat kesehatan publik akibat Covid-19 akan secara resmi berakhir pada 11 Mei.

Kedua deklarasi darurat federal itu telah diberlakukan sejak Januari 2020 di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Dengan ini, dana yang digunakan untuk mensubsidi obat-obatan Covid-19, asuransi kesehatan, dan jenis bantuan pemerintah lainnya yang terkait dengan pandemi di AS akan dicabut.

Baca juga: Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Ajukan Visa Turis AS

Dalam praktiknya, sebagian dari program bantuan pemerintah AS ini telah mengering karena mendapat penentangan dari Kongres.

Perdebatan yang tersisa sebagian besar bersifat politis, dengan Partai Republik yang mengendalikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS menyiapkan rancangan undang-undang yang akan berupaya mengakhiri darurat nasional pada 1 Maret dan darurat kesehatan publik pada 11 April.

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan, pencabutan dua status darurat tersebut jika dilakukan mendadak akan berdampak sangat signifikan pada sistem kesehatan negara AS dan operasi pemerintah.

Hal ini diprediksi akan mencakup kekacauan dan ketidakpastian di seluruh sistem perawatan kesehatan AS.

"Rumah sakit dan panti jompo yang mengandalkan fleksibilitas yang dimungkinkan oleh deklarasi darurat akan jatuh ke dalam kekacauan tanpa waktu yang cukup untuk melatih kembali staf dan membuat proses penagihan baru," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Pengacara Keluarga Tyre Nichols Minta Reformasi Polisi AS, Singgung RUU George Floyd

Gedung Putih menjelaskan alasan lain dari pencabutan baru akan diberlakukan 60 hari lagi pada Mei adalah guna memberi pemerintah waktu untuk mempersiapkan dampak kebijakan tersebut terhadap imigrasi di perbatasan AS-Meksiko yang bermasalah.

Aturan yang dikenal sebagai "Title 42" tersebut diberlakukan untuk memungkinkan pengusiran cepat migran yang tidak berdokumen. Respons seperti itu dinyatakan sah hanya karena keadaan darurat kesehatan.

"Mengakhiri keadaan darurat secara tiba-tiba akan menghasilkan arus masuk migran tambahan yang substansial," jelas Gedung Putih, sebagaimana dikutip dari AFP.

Gedung Putih mengatakan ingin mengakhiri "Title 42" dan menggantinya dengan mekanisme hukum yang berbeda untuk mengontrol arus calon imigran, tetapi perlu waktu untuk melakukannya.

Baca juga: Jelang Pilpres AS 2024, Trump Cerca Gubernur Florida Ron DeSantis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com