Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 30/01/2023, 21:16 WIB

TAKAHAMA, KOMPAS.com - Salah satu reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Jepang ditutup secara otomatis pada Senin (30/1/2023) setelah alarm peringatan berbunyi.

Namun, dikutip dari kantor berita AFP, tidak ada kenaikan radiasi yang terdeteksi dan pihak regulator mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki penyebabnya.

Reaktor di pembangkit listrik Takahama, wilayah Fukui, berhenti beroperasi sekitar pukul 15.20 waktu setempat setelah alarm tanda penurunan cepat jumlah neutron berbunyi, menurut Otoritas Pengaturan Nuklir (NRA).

Baca juga: IAEA Khawatir Dunia Remehkan Ancaman Bencana Nuklir di PLTN Zaporizhzhia Ukraina

Namun, NRA mengeklaim bahwa reaktor mendingin secara normal dan tidak ada dampak pada lingkungan sekitar, karena tidak ada kelainan pada tingkat radioaktif yang terdeteksi.

Operatornya yaitu Kansai Electric Power Co masih menyelidiki penyebabnya.

Pejabat regional Fukui juga tidak mengetahui apa yang menyebabkan alarm berbunyi, menurut stasiun tv publik NHK. Mereka mencatat tidak ada kelainan pada suhu atau tekanan reaktor.

Salah satu dari empat reaktor di PLTN Takahama baru beroperasi kembali akhir tahun lalu setelah pemeriksaan rutin.

Baca juga:

Ada 33 reaktor di Jepang, tetapi kurang dari sepertiga yang kembali beroperasi lebih dari satu dekade setelah tsunami mematikan pada Maret 2011 menyebabkan kehancuran di pembangkit nuklir Fukushima.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak semuanya beroperasi sepanjang tahun, dan Jepang sangat bergantung pada bahan bakar fosil impor.

Seiirng Jepang menghadapi krisis energi terparah dalam beberapa puluh tahun, Perdana Menteri Fumio Kishida pada Agustus 2022 mengatakan bahwa "Negeri Sakura" harus mempertimbangkan membangun reaktor nuklir generasi berikutnya.

Baca juga: Jepang Berencana Buang Air Limbah PLTN Fukushima ke Pasifik, Mikronesia Mencak-mencak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+