BEIRUT, KOMPAS.com - Pengusaha pertukaran uang Lebanon Hassan Moukalled pada Kamis (26/1/2023) membantah bahwa dia atau perusahaannya, CTEX, memiliki hubungan keuangan dengan Hezbollah.
Dia akan mengajukan tuntutan hukum terhadap sanksi Departemen Keuangan AS terhadapnya.
"Klaim itu salah, semuanya salah," kata Moukalled kepada Reuters.
Baca juga: Hezbollah Lebanon Buka Suara soal Laporan Pasukannya Mendukung Rusia di Ukraina#
"Kami akan mengambil semua tindakan hukum untuk menanggapi hal ini di Lebanon dan AS," tambahnya.
Departemen Keuangan AS mengatakan Moukalled adalah penasihat keuangan Hezbollah yang didukung Iran dan melakukan transaksi keuangan atas namanya yang menghasilkan ratusan ribu dollar AS.
Pernyataan Departemen Keuangan mencatat CTEX bisnis Moukalled dilisensikan oleh bank sentral Lebanon.
Bank sentral Lebanon mengatakan telah menangguhkan lisensi dan membekukan rekening milik CTEX, Moukalled dan kedua putranya, yang juga diduga Departemen Keuangan terlibat dalam transaksi keuangan yang sama.
Moukalled secara teratur muncul di saluran televisi Lebanon sebagai pakar keuangan dan memiliki lebih dari 50.000 pengikut di Twitter.
Ini menjadikannya salah satu tokoh publik langka yang diberi sanksi oleh AS karena memiliki hubungan keuangan dengan Hezbollah.
Baca juga: Ikuti Seruan AS, Australia Tetapkan Hezbollah sebagai Organisasi Teroris
Hezbollah adalah faksi bersenjata berat dan kuat secara politik yang didirikan pada tahun 1982 oleh Pengawal Revolusi Iran dan diklasifikasikan oleh AS dan negara-negara Barat lainnya sebagai organisasi teroris.
Baca juga: Israel Siap Hadapi 2.000 Roket Sehari jika Perang Lawan Hezbollah
Departemen Keuangan secara teratur mengeluarkan sanksi terhadap tersangka anggota jaringan keuangan Hezbollah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.