Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Dubes AS Sebut Rusia Kekurangan Komunis Sejati

Kompas.com - 21/12/2022, 16:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang mantan duta besar AS untuk Rusia menyarankan pada hari Selasa (20/12/2022) bahwa negara itu dapat menggunakan "komunis sejati" untuk membantu melawan para penguasa kaya.

Dilansir dari Newsweek, Michael McFaul bekerja sebagai pakar urusan Rusia dan Eurasia di Dewan Keamanan Nasional AS hingga menjabat sebagai duta besar negara itu untuk Rusia dari 2012 hingga 2014.

Selama waktu itu, dia membantu menyusun aspek-aspek utama dari kebijakan Rusia mantan Presiden Barack Obama.

Baca juga: Zelensky Terbang ke AS dan Langsung Bertemu Biden, Perjalanan Luar Negeri Pertama sejak Invasi Rusia

Pada hari Selasa, dia membagikan tweet dari Maria Pevchikh, seorang jurnalis investigasi dan aktivis Rusia, di mana dia menyoroti penampilan publik baru-baru ini oleh Dmitry Peskov, sekretaris pers Pemerintah Rusia.

Dalam serangkaian foto, Pevchikh menyoroti bagaimana Peskov menunjukkan tanda kekayaan besar pada saat terjadi ketidakstabilan ekonomi yang hebat di negaranya, dan bagaimana orang lain mencoba menutupinya.

Baca juga: India Pilih Teguh Bemitra dengan Rusia, Ini Alasannya

Menanggapi twit Pevchikh, McFaul mengungkapkan rasa frustrasinya atas tampilan Peskov.

Dia bertanya-tanya mengapa lebih banyak orang Rusia yang tidak bertindak menentang kekayaan besar para pemimpin mereka.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-300 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Akui Situasi Sangat Sulit, Zelensky Berencana ke AS

McFaul menyarankan bahwa negara itu dapat menggunakan "komunis yang lebih nyata".

Ini ditujukan untuk membantu melawan para penguasa kaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com