Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Siap Bantu China Lawan Wabah Covid-19 Terbaru

Kompas.com - 21/12/2022, 14:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.comAS mengindikasikan bahwa pihkanya siap membantu China di tengah lonjakan kasus Covid-19 di “Negeri Panda”.

Washington memperingatkan, penyebaran virus corona yang tak terkendali di China kemungkinan berimplikasi pada ekonomi global.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price menyampaikan pada Selasa (20/12/2022), Washington siap membantu negara di seluruh dunia melawan Covid-19.

Baca juga: Jenazah Korban Covid-19 Menumpuk di Rumah Duka dan RS China, Puluhan Dikremasi Diam-diam

“Kami siap untuk terus mendukung negara-negara di seluruh dunia, termasuk China, dalam hal ini dan dukungan kesehatan terkait Covid,” kata Price dalam jumpa pers harian.

“Bagi kami ini bukan tentang politik, ini bukan tentang geopolitik,” sambung Price, sebagaimana dilansir Reuters.

Ditanya apakah AS sudah menawarkan vaksin kepada China, Price menjawab Washington merupakan donor vaksin Covid-19 terbesar di dunia.

“Saya tidak akan melakukan diskusi pribadi, tetapi kami telah berkali-kali menyatakan secara terbuka bahwa kami adalah donor terbesar vaksin Covid-19 di seluruh dunia,” papar Price.

Baca juga: China Klaim Tak Ada Kematian Covid-19 Baru Setelah Ubah Kriteria Pencatatan

Bulan ini, Chia mulai meninggalkan kebijakan “nol-Covid” yang ketat setelah diguncang aksi protes skala besar yang menentang pembatasan yang ketat.

Setelah pembatasan yang ketat dicabut, China mengalami lonjakan kasus Covid-19. “Negeri Panda” juga kembali melaporkan kematian akibat virus corona.

Pada Selasa, kota-kota di seluruh China kembali mempersiapkan rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19.

Baca juga: Dunia Khawatirkan Gelombang Baru Covid-19 di China

Selain itu, dunia internasional tengah mengkhawatirkan situasi penyebaran Covid-19 di China.

Price mengulangi sikap Washington bahwa mereka ingin Beijing mengalahkan wabah ini, tidak hanya demi China, akan tetapi juga untuk seluruh dunia.

“Kami juga mencatat bahwa apa yang terjadi di China memang berimplikasi pada ekonomi global,” papar Price.

Baca juga: AS: Korban Covid-19 China Setelah Pelonggaran Jadi Perhatian Dunia

Sejumlah ilmuwan terkemuka dan penasihat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa mengatakan kepada Reuters bahwa mungkin terlalu dini untuk mengumumkan akhir fase darurat pandemi Covid-19.

Pasalnya, gelombang Covid-19 mendatang berpotensi membuat China babak belur.

Price juga memperingatkan terhadap varian baru yang berkembang dari gelombang Covid-19 terbaru di China.

“Kami juga tahu bahwa setiap kali virus menyebar ke mana saja secara luas dengan cara yang tidak terkendali, itu berpotensi memunculkan varian,” ucap Price.

Baca juga: China Longgarkan Aturan Covid-19, Warga Panic Buying

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com