Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komite Kongres AS Rekomendasikan Tuntutan Pidana terhadap Donald Trump, Ini Sebabnya

Kompas.com - 20/12/2022, 11:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Komite Kongres AS yang menyelidiki kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari 2021 lalu, pada Senin (19/12/2022) merekomendasikan agar Departemen Kehakiman Amerika Serikat menuntut mantan Presiden Donald Trump secara pidana.

Mereka menganggap Trump telah mengupayakan skema ilegal untuk mengubah kekalahannya dalam pemilu presiden November 2020 dan mendorong terjadinya aksi kekerasan agar tetap berkuasa.

Untuk pertama kali dalam sejarah Amerika, panel DPR dengan suara bulat mendesak jaksa penuntut untuk mengajukan empat dakwaan terhadap mantan Presiden AS itu.

Baca juga: Donald Trump: Amerika Butuh Superhero, Super-Trump!

Sebagaimana dilansir dari Associated Press (AP), Panel DPR AS ini terdiri dari tujuh anggota Partai Demokrat dan dua anggota Partai Republik.

Komite itu menuduh Trump telah melakukan beberapa tindakan berikut:

  • Menghasut atau membantu terjadinya pemberontakan
  • Menghalang-halangi proses resmi di Kongres untuk mengesahkan hasil pemilu presiden yang dimenangkan oleh calon presiden Partai Demokrat Joe Biden
  • Berkonspirasi untuk menipu Amerika
  • Berkonspirasi untuk membuat pernyataan palsu

Panel dapat dorong penyelidikan kriminal

Meski demikian, langkah panel DPR AS itu tidak memiliki kedudukan hukum resmi, dan panel itu sendiri tidak dapat mengajukan tuntutan pidana.

Baca juga: Kekhawatiran Perang Saudara Partai Republik AS, Pro-Trump Versus Anti-Trump

Tetapi, hasil kajian mereka dapat mendorong penyelidikan kriminal yang sedang berlangsung terhadap Trump dan sejumlah pihak lainnya yang tunduk pada pengawasan Jaksa Agung Merrick Garland, bersama dengan satu penyelidikan terpisah yang dilakukan oleh jaksa negara bagian di negara bagian Georgia.

Panel DPR AS juga merujuk pada lima sekutu Trump lainnya yang berpotensi dituntut atas tindakan-tindakan yang menurut panel itu perlu diselidiki oleh Departemen Kehakiman.

Kelima orang itu, yakni Kepala Staf Gedung Putih yang terakhir Mark Meadows, pengacara Trump dan mantan wali kota New York Rudy Giuliani, John Eastman, Jeffrey Clark dan Kenneth Chesebro.

Semuanya berupaya mengubah hasil pemilu agar Trump dapat tetap berkuasa.

Baca juga: Ini Sejumlah Kutipan Paling Terkenal 2022, Ada dari Zelensky, Trump dan Chris Rock Seusai Ditampar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com