Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanselir Jerman: Pembunuhan Brutal Putin di Ukraina Harus Diakhiri

Kompas.com - 15/12/2022, 12:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Yahoo News

BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin harus mengakhiri agresinya ke Ukraina.

“Pembunuhan brutal harus diakhiri, Putin harus segera mengakhiri perang,” kata Scholz dalam konferensi pers di Brussel baru-baru ini

Scholz yang sebelumnya bersumpah mendukung Ukraina hingga kalahkan Rusia, amat mengutuk perang.

Baca juga: Apa itu Reichburger, Gerakan Radikal Dibalik Plot Kudeta Jerman untuk Membangkitkan Second Reich?

Dilansir Yahoo News, kanselir itu juga mengatakan bahwa Piagam PBB harus berlaku sama untuk semua negara.

Namun, hal ini telah dilanggar Rusia dengan menginvasi Ukraina.

“Tidak ada negara yang berhak menginvasi negara lain, dan ancaman nuklir tidak dapat diterima,” tambah Scholz.

Baca juga: Penyanderaan di Pusat Perbelanjaan Jerman, Pelaku Bunuh Ibunya Sebelum Menyekap Korban

Pemimpin Jerman itu sebelumnya mengatakan bahwa rencana Putin untuk memecah belah Eropa, memukul demokrasi, dan menaklukkan Ukraina telah gagal.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] WNI Pemetik Buah di Inggris Terlilit Utang Bayar Broker | Plot Kudeta Jerman

Pada saat yang sama, dia mengatakan bahwa Uni Eropa pada akhirnya dapat melanjutkan kerja sama ekonomi dengan Moskwa, tentu setelah perang di Ukraina berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com