Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Bom di Istanbul Turkiye, Sedikitnya 6 Orang Tewas, 50 Lebih Luka-luka

Kompas.com - 13/11/2022, 22:50 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

Keamanan dan ambulans di lokasi setelah ledakan di Istiklal Avenue, pejalan kaki populer di Istanbul, Minggu, 13 November 2022.AP PHOTO/EMRAH GUREL Keamanan dan ambulans di lokasi setelah ledakan di Istiklal Avenue, pejalan kaki populer di Istanbul, Minggu, 13 November 2022.

ISTANBUL, KOMPAS.com - Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan ledakan bom di Istanbul disebabkan oleh "serangan bom" di jalur pejalan kaki utama kota, setidaknya enam orang telah meninggal.

Berbicara sebelum keberangkatannya ke KTT G20 di Bali pada Minggu (13/11/2022), Erdogan mengatakan ledakan itu adalah "serangan berbahaya" dan pelakunya akan dihukum.

Empat orang tewas di tempat kejadian dan dua di rumah sakit, kata Erdogan.

Baca juga: Turkiye Menahan 22 Orang Terkait Ledakan Bom di Istanbul, Satu Terpantau Menunggu Sebelum Ledakan

Sementara itu 53 lainnya dilaporkan mengalami luka-luka menurut informasi yang dia terima dari gubernur Istanbul sebagaimana dilaporkan AP.

Penyebab ledakan di Istiklal Avenue tidak segera jelas. Sementara lima jaksa ditugaskan untuk menyelidiki ledakan itu, menurut kantor berita Anadolu.

Sebuah video yang diunggah online menunjukkan api meletus dan ledakan keras terdengar, mengakibatkan pejalan kaki berbalik dan melarikan diri.

Rekaman lain menunjukkan ambulans, truk pemadam kebakaran, dan polisi di tempat kejadian.

Pengguna media sosial mengatakan kemudian toko-toko dan jalan ditutup.

Baca juga: Inflasi Turkiye Tembus 85,5 Persen, Tertinggi sejak 1998, Harga Makanan Melonjak 99 Persen

Pengawas media Turkiye memberlakukan larangan sementara untuk melaporkan ledakan, sebuah aturan yang mencegah penyiar menampilkan video saat ledakan atau setelahnya.

Dewan Tertinggi Radio dan Televisi negara itu telah memberlakukan larangan serupa di masa lalu, menyusul serangan dan kecelakaan.

Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya dalam kicauannya melaporkan jumlah korban tewas dan mengatakan mereka yang terluka sedang dirawat.

Turkiye dilanda serangkaian pemboman mematikan antara 2015 dan 2017 oleh ISIS dan kelompok terlarang Kurdi.

Baca juga: UU Disinformasi Baru Turkiye Buat Raksasa Media Sosial dalam Dilema

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com