Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turkiye Menahan 22 Orang Terkait Ledakan Bom di Istanbul, Satu Terpantau "Menunggu" Sebelum Ledakan

Kompas.com - 14/11/2022, 16:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

Orang-orang berkumpul di sekitar tugu peringatan yang ditempatkan di lokasi ledakan hari Minggu di Istiklal Avenue pejalan kaki Istanbul yang populer di Istanbul, Senin, 14 November 2022. AP PHOTO/KHALIL HAMRA Orang-orang berkumpul di sekitar tugu peringatan yang ditempatkan di lokasi ledakan hari Minggu di Istiklal Avenue pejalan kaki Istanbul yang populer di Istanbul, Senin, 14 November 2022.
ISTANBUL, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Turkiye menuduh militan Kurdi di Suriah utara bertanggung jawab atas ledakan bom di Istanbul tepat saat jalur pejalan kaki populer Istiklal Avenue dipadati banyak pengunjung selama akhir pekan.

Menurut dia, seorang tersangka telah ditangkap, sedangkan 21 lainnya ditahan sebelumnya.

Dilansir dari Guardian pada Senin (14/11/2022), total delapan orang tewas dan 79 lainnya luka-luka setelah insiden tersebut.

Baca juga: UPDATE Ledakan Bom di Istanbul, Pelaku Ditangkap, Turkiye Tuduh dari Partai Buruh Kurdistan

Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan bahwa seorang wanita duduk di bangku di sana selama 45 menit, dan ledakan itu terjadi beberapa saat setelah dia pergi.

Menteri Dalam Negeri Turkiye Suleyman Soylu mengatakan pada Senin (14/11/2022) pagi bahwa serangan itu direncanakan di sebuah kota mayoritas Kurdi di Suriah utara.

Dia menyalahkan militan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Unit Pertahanan Rakyat (YPG) atas serangan tersebut.

“Penilaian kami adalah bahwa perintah untuk serangan teror mematikan datang dari Ayn al-Arab di Suriah utara, di mana PKK/YPG memiliki markas besarnya di Suriah,” katanya.

Sementara militan Kurdi dan penyerang yang terkait dengan ISIS disalahkan atas serangan di Istanbul tengah di masa lalu, sejauh ini serangan akhir pekan kemarin belum secara resmi diklaim oleh kelompok mana pun.

Baca juga: Ledakan Bom di Istanbul Turkiye, Sedikitnya 6 Orang Tewas, 50 Lebih Luka-luka

“Dukungan” terhadap teror

Ankara, Washington, dan Uni Eropa melabeli PKK sebagai kelompok teroris, yang berasal dari pemberontakan selama puluhan tahun, yang menuntut pemerintahan sendiri Kurdi di tenggara Turkiye.

YPG berhubungan dengan PKK, tetapi merupakan bagian dari Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS yang memerangi militan ISIS di Suriah utara.

Kepala komunikasi kepresidenan Fahrettin Altun menyinggung dampak potensial pada hubungan AS-Turkiye, karena Ankara tidak senang dengan dukungan AS terhadap kelompok Kurdi di Suriah utara.

“Masyarakat internasional harus memperhatikan. Serangan teror terhadap warga sipil kita merupakan konsekuensi langsung dan tidak langsung dari dukungan beberapa negara terhadap kelompok teror,” katanya.

Pihaknya pun menyerukan agar negara tersebut harus segera menghentikan dukungan langsung dan tidak langsung jika mereka menginginkan persahabatan Turkiye.

Baca juga: Meski Putin Tak Hadir, Rusia Ingin Bahas Kerja Sama dengan Turkiye dalam KTT G20

PKK juga secara teratur menjadi sasaran operasi militer Turkiye di Irak utara, sedangkan Ankara juga memblokade masuknya Swedia ke NATO setelah menuduhnya memberikan keringanan hukuman terhadap kelompok tersebut.

Berbicara sesaat sebelum berangkat ke KTT G20 Selasa (15/11/2022) di Bali, Recep Tayyip Erdogan menambahkan tentang “serangan berbahaya”: “Mereka yang bertanggung jawab akan dihukum.”

Halaman:

Terkini Lainnya

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

[POPULER GLOBAL] Biden Menyesal Kirim Senjata ke Israel | Rangkuman Perang Rusia-Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com