JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 Kepala Negara telah dipastikan menghadiri pertemuan puncak KTT G20 di Bali, yang akan dimulai pada Selasa (15/11/2022).
Fokus utama KTT G20 di Bali adalah untuk membantu pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 melanda dunia.
Adapun agenda G20 telah berjalan selama setahun penuh dan kerap dihantui ketegangan antara negara-negara anggota akibat konflik Rusia-Ukraina.
G20 adalah kumpulan dua puluh negara-negara yang bertemu untuk membahas rencana ekonomi global, yang diinisiasi pada 1999. Sementara pertemuan tahunan kepala negara kemudian baru dimulai sejak 2008.
Negara-negara anggota G20 mendominasi 85 persen dari output ekonomi dunia dan 75 persen dari perdagangan dunia. Total jumlah penduduk negara-negara G20 setara dengan dua pertiga dari populasi global.
Anggota G20 adalah Uni Eropa dan 19 negara - Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat. Selain itu, Spanyol selalu diundang sebagai tamu.
Baca juga: Jokowi Luncurkan Dana Pandemi Jelang KTT G20, Ini Peruntukkannya
Isu yang didiskusikan oleh para pemimpin G20 meluas dari ekonomi hingga mencakup perubahan iklim, energi berkelanjutan, pengampunan pajak internasional, dan pajak multinasional.
Setiap tahun, negara anggota G20 yang berbeda mengambil alih kursi kepresidenan dan menetapkan agenda pertemuan.
Sebagai presiden 2022, Indonesia ingin KTT G20 di Bali berkonsentrasi pada inisiatif kesehatan global dan pemulihan ekonomi pasca pandemi dan mendorong pemanfaatan energi berkelanjutan.
KTT G20 di Bali juga merupakan kesempatan bagi para pemimpin negara untuk bertemu di sela-sela diskusi empat mata.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia berencana bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping untuk membahas status Taiwan.
Baca juga: Penjelasan Rusia Mengapa Putin Tak Akan Hadiri KTT G20 di Bali
Baca juga: Ikut Forum G20, Kira Rudik Anggota Parlemen Ukraina Perjuangkan Keamanan Pangan Dunia
Ketegangan politik bisa membayangi KTT G20 di Bali, dengan seruan dari kementerian luar negeri sejumlah negara telah meminta agar Rusia dikeluarkan dari G20, karena invasinya ke Ukraina.
Pemerintah Indonesia mengatakan Presiden Putin tidak akan hadir secara langsung.
Presiden AS Joe Biden juga diperkirakan akan menolak pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Hal itu terkait dengan tuduhan Presiden Biden bahwa Arab Saudi membantu Rusia membiayai perangnya di Ukraina dan mengatakan kedua telah bekerja sama untuk menjaga harga minyak tetap tinggi.
Baca juga: Biden Tak Berencana Bertemu MBS di KTT G20