Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Selatan Bantah Akan Jual Peluru Artileri untuk Pasukan Ukraina

Kompas.com - 11/11/2022, 13:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan pada Jumat (11/11/2022) membantah laporan bahwa mereka akan menjual peluru artileri untuk digunakan oleh pasukan Ukraina.

Korea Selatan mengeklaim amunisi tersebut melainkan untuk Amerika Serikat (AS). Itu pun jika negosiasi kesepakatan yang sedang berlangsung tercapai.

Sebelumnya, The Wall Street Journal melaporkan pada Kamis (10/11/2022), AS hampir mencapai kesepakatan untuk membeli 100.000 peluru artileri 155 mm dari Korea Selatan yang akan dikirim ke Ukraina.

Baca juga: Menanti KF-21 Boramae, Jet Tempur Kerja Sama Indonesia-Korea Selatan

Laporan itu diterbitkan The Wall Street Journal dengan mengutip pejabat AS yang disebut mengetahui kesepakatan itu.

AS adalah sekutu keamanan utama Korea Selatan.

AS telah menempatkan sekitar 27.000 tentara di Korea Selatan untuk membantu melindunginya dari Korea Utara yang bersenjata nuklir.

Korea Selatan mengatakan pada Jumat bahwa sementara kesepakatan senjata dengan AS sedang berlangsung, peluru itu tidak dimaksudkan untuk dikirim ke Ukraina.

"Untuk menebus kekurangan persediaan amunisi 155mm di AS, negosiasi sedang berlangsung antara AS dan perusahaan (Korea Selatan) untuk mengekspor amunisi," kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebut, kesepakatan tersebut berada di bawah premis bahwa AS akan menjadi pengguna terakhir dari peluru itu.

Baca juga: Puan dan Megawati Bertemu Presiden Korea Selatan, Ini yang Dibahas

"Kebijakan Korea Selatan untuk tidak memberikan senjata mematikan ke Ukraina tetap tidak berubah," katanya.

Korea Selatan adalah salah satu negara pengekspor senjata penting di dunia. Korea Selatan baru-baru ini menandatangani kesepakatan untuk mengirim tank dan howitzer produksi dalam negeri ke Polandia.

Diskusi antara AS dan Korea Selatan terjadi setelah Washington menuduh Korea Utara secara diam-diam mengirimkan peluru artileri ke Rusia untuk membantu upaya perangnya di Ukraina.

Korea Utara telah menepis klaim itu. Mereka menyebut tuduhan itu "tidak berdasar".

AS mengumumkan Kamis, akan menyediakan sistem pertahanan udara dan rudal permukaan-ke-udara ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan keamanan baru senilai 400 juta dollar AS.

Paket tersebut termasuk rudal untuk sistem pertahanan udara HAWK yang telah disetujui Spanyol untuk disediakan, peluru artileri dan mortir, amunisi untuk peluncur roket presisi Himars, dan lebih dari 20 juta butir amunisi senjata ringan.

Baca juga: Terungkap, Rudal Korea Utara yang Jatuh di Perairan Korea Selatan Buatan Uni Soviet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com