Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Rudal Korea Utara yang Jatuh di Perairan Korea Selatan Buatan Uni Soviet

Kompas.com - 09/11/2022, 11:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com – Puing rudal Korea Utara yang diambil dari perairan Korea Selatan diidentifikasi sebagai bagian dari rudal permukaan-ke-udara SA-5 era Uni Soviet.

Hal tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada selasa (8/11/2022), sebagaimana dilansir Reuters.

Korea Selatan mengaku telah menggelar penyelidikan bawah laut setelah Korea Utara menembakkan sejumlah rudalnya, di mana salah satunya jatuh ke perairan Korea Selatan.

Baca juga: Korea Utara: Peluncuran Rudal Simulasikan Serangan ke Korea Selatan dan AS

Sebelumnya, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengumumkan pada Senin (7/11/2022) bahwa berdasarkan penyelidikan, pihaknya menemukan puing dari rudal balistik jarak pendek (SRBM) Korea Utara yang ditembakkan pekan lalu.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menuturkan, puing yang ditemukan tersebut memiliki panjang 3 meter dan lebar 2 meter dan merupakan bagian dari rudal SA-5.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengecam keras peluncuran rudal yang dilakukan oleh Korea Utara, sebagaimana dilansir Reuters.

Pihak kementerian menyampaikan, peluncuran rudal tersebut merupakan pelanggaran pakta militer antar-Korea 2018 yang melarang kegiatan apa pun yang memicu ketegangan perbatasan.

Baca juga: Ini Deretan Rudal yang Diuji Coba Korea Utara

“Peluncuran rudal SA-5 ini jelas merupakan provokasi yang disengaja,” kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

“SA-5 juga memiliki karakteristik rudal permukaan-ke-permukaan, dan Rusia telah menggunakan rudal serupa di Ukraina untuk serangan permukaan-ke-permukaan,” sambung kementerian itu.

Puing-puing itu ditemukan setelah Korea Utara melakukan uji coba sejumlah rudal pekan lalu, termasuk kemungkinan rudal balistik antarbenua (ICBM).

Peluncuran rudal Korea Utara tersebut merupakan bentuk protes Pyongyang atas latihan udara gabungan oleh Korea Selatan dan AS.

Baca juga: Waspadai Korea Utara dan China, Jepang Bersiap Terjunkan Rudal Hipersonik

Kejadian pekan lalu adalah kali pertamanya rudal balistik Korea Utara mendarat di dekat perairan Korea Selatan.

Militer Korea Utara mengatakan, peluncuran itu merupakan simulasi serangan terhadap Korea Selatan dan AS. Pyongyang mengkritik latihan Seoul dan AS sebagai latihan perang yang berbahaya dan agresif.

SA-5 adalah rudal pertahanan udara yang awalnya dirancang oleh Uni Soviet untuk menembak jatuh pesawat pengebom strategis dan target lainnya di ketinggian.

Rudal itu diekspor ke seluruh dunia, dan masih beroperasi di setidaknya di 12 negara, menurut Missile Defense Project dari Center for Strategic and International Studies (CSIS).

Korea Utara menerima pengiriman sistem SA-5 pada pertengahan 1980-an, menurut The Armed Forces of North Korea: On the Path of Songun, sebuah survei tahun 2020 oleh para peneliti Belanda.

Baca juga: Korsel: Korut Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, tapi Sepertinya Gagal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com