Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Jembatan Ambruk di India, 132 Orang Tewas

Kompas.com - 31/10/2022, 14:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MORBI, KOMPAS.com - Kabar terkini dari insiden jembatan ambruk di India, sedikitnya 132 orang tewas hingga Senin (31/10/2022).

Otoritas setempat mengatakan, sekitar 500 orang sedang merayakan festival di dan sekeliling jembatan gantung berusia hampir 150 tahun di Kota Morbi tersebut ketika kabel penyangga putus pada Minggu (30/10/2022).

Jembatan di negara bagian Gujarat itu jatuh ke sungai, membuat banyak orang jatuh ke dalam air, sementara korban lain berpegangan ke reruntuhan seraya berteriak minta tolong.

Baca juga: Jembatan Runtuh di India Beberapa Hari Setelah Dibuka, 81 Tewas

"Saya melihat jembatan itu ambruk di depan mata saya," kata seorang saksi yang bekerja sepanjang malam mencoba menyelamatkan orang, tanpa menyebutkan namanya.

"Itu traumatis ketika seorang wanita menunjukkan foto putrinya dan bertanya apakah saya menyelamatkannya. Saya tidak bisa memberitahunya bahwa putrinya tewas," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Saksi lain bernama Supran berkata kepada media lokal, saat insiden jembatan ambruk di India terjadi, orang-orang penuh sesak.

"Kabel putus dan jembatan ambruk dalam hitungan detik. Orang-orang saling berjatuhan dan tercebur ke sungai," ungkapnya.

Ranjanbhai Patel, warga Morbi lainnya, mengatakan kepada media lokal tentang kesulitan yang dia dan orang lain hadapi dalam upaya mengangkat orang-orang ke darat.

"Kami menarik orang-orang yang bisa berenang ke darat. Karena sebagian besar orang jatuh ke sungai, kami tidak bisa menyelamatkan mereka," terangnya.

Polisi senior Ashok Kumar Yadav pada Senin (31/10/2022) pagi menyampaikan kepada AFP, jumlah korban tewas sekarang mencapai 132. Sumber-sumber juga mengatakan bahwa sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.

Adapun sekitar 15 orang lainnya dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Ledakan Jembatan Crimea: Siapa dan Apa Penyebabnya?

Jembatan di atas Sungai Machchhu ini adalah tempat wisata populer, baru dibuka kembali beberapa hari setelah renovasi berbulan-bulan.

Laporan berita-berita setempat menunjukkan rekaman orang-orang memanjat puing-puing jembatan yang bengkok atau mencoba berenang ke tempat yang aman dalam kegelapan.

P Dekavadiya, kepala polisi di Morbi, sebelumnya melaporkan kepada AFP melalui telepon bahwa lebih dari 130 orang telah diselamatkan.

Jembatan gantung dengan panjang 233 meter dan lebar 1,5 meter ini diresmikan pada 1880 oleh otoritas kolonial Inggris, dan dibuat dengan bahan yang dikirim dari Inggris.

Stasiun tv NDTV melaporkan, jembatan dibuka kembali pada Rabu (26/10/2022) setelah tujuh bulan perbaikan meskipun tidak memiliki sertifikat keselamatan.

Baca juga: Indonesia dan Malaysia Akan Terhubung Jembatan 120 Km dari Sumatera

Polisi distrik kini menyelidiki kontraktor, dan pemerintah negara bagian membentuk tim beranggotakan lima orang untuk menyelidiki tragedi jembatan ambruk di India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com