KYIV, KOMPAS.com - Pemerintah Ukraina minta bantuan sistem pertahanan ke Israel untuk menepis serangan Rusia.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada Kamis (20/10/2022), bahwa dirinya telah berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid.
Keduanya dilaporkan membahas secara rinci permintaan Ukraina untuk sistem dan teknologi pertahanan udara serta rudal dari Israel.
Baca juga: AS: Pemberlakuan Darurat Militer di Ukraina Justru Buktikan Kebohongan Putin
"Saya memberi tahu dia (tentang) penderitaan yang tak terkatakan, hilangnya nyawa, dan kehancuran yang disebabkan oleh rudal Rusia dan drone buatan Iran," cuitnya, dikutip dari Reuters.
Meskipun telah mengutuk invasi Rusia, Israel mengatakan tidak akan memasok senjata ke Ukraina.
Israel telah membatasi bantuan ke Ukraina dalam bentuk bantuan kemanusiaan.
Israel melakukannya dengan alasan ingin melanjutkan kerjasama dengan Rusia, termasuk untuk memastikan kesejahteraan orang-orang Yahudi Rusia.
Baru-baru ini Israel menawarkan untuk membantu Ukraina mengembangkan peringatan serangan udara bagi warga sipil.
Baca juga:
Pihak Kantor Lapid mengatakan PM Israel menegaskan kembali dukungan Israel untuk Ukraina dan menyatakan "keprihatinan mendalam" tentang hubungan militer antara Iran dan Rusia.
Rusia disebut telah meluncurkan puluhan drone kamikaze di Ukraina untuk menyerang infrastruktur energi.
Ukraina mengatakan mereka adalah drone serang Shahed-136 buatan Iran.
Iran telah membantah memasok drone ke Rusia.
Kremlin pada Selasa (18/10/2022), juga membantah pasukannya menggunakan drone Iran untuk menyerang Ukraina.
Sementara, Amerika Serikat (AS) mengatakan penolakan Iran atas tudingan itu adalah sebuah kebohongan.
Baca juga: Ukraina Terkini: Kyiv Diserang Drone Kamikaze, 3 Ledakan Terdengar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.