Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Peringatkan Lonjakan Penyakit Kronis pada 2030 jika Orang Tidak Mulai Berolahraga

Kompas.com - 20/10/2022, 14:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah laporan baru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa kurangnya olahraga secara kolektif akan menimbulkan kerugian besar di tahun-tahun mendatang jika tidak ada perubahan.

Dilansir dari Yahoo News, laporan tersebut memperkirakan bahwa akan ada hampir setengah miliar kasus baru gangguan tidak menular, seperti penyakit jantung dan diabetes, karena kurangnya aktivitas fisik pada tahun 2030.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa sejumlah negara tidak berbuat banyak untuk membantu orang tetap aktif, seperti membangun jalan yang lebih aman untuk dilalui dengan berjalan kaki.

Baca juga: Bola Logam Tak Sengaja Terlempar di Ajang Olahraga Belanda, Penonton Tewas Terhantam

Temuan ini berasal dari laporan status global pertama WHO tentang aktivitas fisik.

Mereka menganalisis data dari 194 negara tentang seberapa sering orang aktif secara fisik dan kebijakan yang diberlakukan oleh negara-negara untuk mempromosikan aktivitas fisik.

Sebagai bagian dari laporan, penulis juga menghitung efek potensial pada sistem perawatan kesehatan jika tingkat olahraga orang tetap sama hingga tahun 2030.

Perkiraan terakhir ini akan diterbitkan dalam makalah yang akan datang, tetapi dapat dilihat dalam pracetak dari Lancet yang diterbitkan dirilis minggu lalu.

Baca juga: 35 Negara Serukan Larangan Event Olahraga Internasional di Rusia dan Belarus

Sering kali, lebih dari satu faktor berkontribusi pada penyakit jantung seseorang atau gangguan tidak menular lainnya (PTM), dan hanya beberapa dari faktor risiko ini yang dapat dicegah atau dapat berubah menjadi lebih baik.

Akan tetapi, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga apa pun, berapa pun usia seseorang, dapat membantu orang tetap sehat.

Berdasarkan penelitian lain, penulis mencoba menghitung fraksi PTM yang dapat dicegah yang sangat terkait dengan kurangnya aktivitas fisik yang akan muncul selama dekade berikutnya, dengan fokus khusus pada tujuh kondisi utama: penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit tertentu, kanker, demensia, dan depresi.

Secara keseluruhan, penulis memperkirakan bahwa hampir 500 juta kasus baru dari kondisi ini akan terjadi antara tahun 2020 dan 2030 di seluruh dunia.

Baca juga: TK di China Latih Balita jadi Ninja Kecil saat Pelajaran Olahraga

Kasus-kasus ini juga akan menghabiskan sekitar 300 miliar dollar AS dalam biaya medis langsung selama periode waktu itu dan sekitar 27 miliar dollar AS per tahun pada tahun 2030.

Sebagian besar kasus ini (sekitar 74 persen) akan terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah, tetapi biaya ekonomi akan lebih besar di negara-negara berpenghasilan tinggi (sekitar 64 persen).

“Studi ini menyerukan tindakan mendesak oleh negara-negara untuk memprioritaskan investasi dalam intervensi yang mengurangi faktor risiko yang dapat dimodifikasi ini,” tulis para penulis.

Namun, sejauh ini, tampaknya sebagian besar negara gagal dalam melakukan investasi ini.

Laporan WHO menemukan kurang dari setengah negara bahkan memiliki kebijakan aktivitas fisik nasional.

Baca juga: Anak 5 Bulan Tirukan Ibunya Olahraga, Bahkan Bisa Plank

Hanya 30 persen negara yang telah menyatakan pedoman aktivitas fisik nasional untuk semua kelompok umur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com